Ini Dia Pemaster yang Cocok untuk Burung Lomba! Bisa Gunakan Tembakan Cililin

- 15 Desember 2020, 21:37 WIB
Pamaester Cillin
Pamaester Cillin /Youtube

GALAMEDIA - Pada standar penilaian lomba burung berkicau dari dulu sampai saat ini, penilaian untuk irama lagu masih menduduki porsi yang lebih diprioritaskan (lebih besar) setelah volume suara, gaya dan lain sebagainya.

Agar burung berkicau memiliki irama lagu yang beragam dan bervariasi seperti yang kita harapkan, dapat dilakukan proses pemasteran atau mastering terhadap burung berkicau tersebut.

Pendapat pertama menyatakan bahwa suara merdu merupakan bakat alamiah atau bawaan (nature) yang diturunkan oleh orangtua kepada anak-anaknya. Pernyataan tersebut merupakan pendapat.

Menurut ahli genetika Inggris, Tony Buzan salam bukunya The Power of Creative Intelligence (2002).

Pendapat kedua menyatakan suara merdu merupakan hasil dari proses berlatih (learning) atau merupakan proses bentukan (nurture).

Beberapa peneliti lain, seperti ahli biologi Belgia, Marler dan Doupe (2000) serta ahli biologi Inggris, Grant dan Grant (1997) juga menyimpulkan bahwa sifat bernyanyi pada burung merupakan perilaku belajar yang diwariskan secara kultural (culturally inherited traits) melalui proses imprinting (keteladanan).

Baca Juga: Ridwan Kamil Serahkan Dokumen Pembentukan Kabupaten Bogor Barat ke Ditjen Otda

Karena itu berdasarkan peneliti pada burung penyanyi terlihat bahwa proses pembelajaran jauh lebih penting daripada sekadar memiliki bakat.

Sebenarnya kegiatan melatih burung menyanyi telah dilakukan oleh kalangan penghobi bahwa song learning telah dilakukan.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x