Surat Ad Dhuha, Ini Asbabun Nuzul, Arab, Latin, dan Terjemahnya, Awal Hari dengan Baca Alquran

- 28 Desember 2020, 09:11 WIB
Al-Quran/pixabay/Tariq Abro
Al-Quran/pixabay/Tariq Abro /pixabay/Tariq Abro

Di dalam surat Ad Duha berisi tentang ulasan utama mengenai Nabi Muhammad SAW, atas bantahan kaum kafir bahwa wahyu Allah kepada Nabi Muhammad telah terputus.

Dan kehidupan akhirat lebih utama dibandingkan dengan kehidupan dunia, serta cemoohan terhadap kaum musyrik karena Allah akan memberikan semua yang diridhai oleh Nabi Muhammad SAW.

Makna yang terkandung di dalam surat Ad Dhuha ini yakni, anjuran untuk selalu berlaku lemah lembut pada anak yatim, bersikap welas asih trehadap kaum miskin serta memperbanyak rasa syukur kepada Allah atas semua karunia yang telah diberikan oleh-Nya.

Pada ayat pertama dan kedua, demi waktu duha dan demi malam yaitu waktu duha ini dikenal dengan kelembutan sinarnya dan kehangatan yang datang setelah gelapnya malam.

Di mana waktu duha banyak manusia melakukan aktifitas dan sementara malam dikenal dengan kegelapan dan ketenangannya Kemudian di waktu malam manusia banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat.

Baca Juga: Selama Pilkada 2020, Ada 1.194 Aduan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Bagi dua ayat tersebut, Allah bersumpah dengan dua hal yang berlawanan yang menunjukkan bahwa sumpahnya Allah berlaku di setiap keadaan baik ruang maupun waktu. Baik siang maupun malam pada saat manusia bekerja maupun beristirahat, baik wahyu turun atau telah berakhir maka Allah tetap tidak akan menelantarkan Muhammad.

Pun pada ayat ketiga dari surat ini, Allah SWT sama sekali tidak meninggalkan maupun membenci Nabi Muhammad karena bagi-Nya Nabi Muhammad adalah makhluk yang paling dicintai oleh Allah SWT.

Di dalam ayat ini pun terdapat penetapan bagaimana manusia bertatakrama dalam berbicara. Selanjutnya pada ayat keempat terkandung makna bahwa akhirat lebih baik daripada dunia. Dan apa yang terjadi atau yang akan datang lebih baik bagimu. Bahwasanya Allah memberikan hiburan serta rasa optimis dalam diri Nabi bahwa masa depan beliau serta umat Islam telah dijamin oleh allah lebih cerah dan gemilang.

Kecintaan Allah SWT terhadap Nabi Muhammad merupakan yang paling sempurna dan akan tetap terus mendapatkan perhatian dari Allah SWT.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x