Awas! Efek Yoyo saat Lebaran, Atur Pola Makan, Begini Upaya Terhindar dari Efek Yoyo

- 13 Mei 2021, 15:11 WIB
Ilustrasi pola makanan
Ilustrasi pola makanan /Pixabay.com/bunsreveries

GALAMEDIA - Selama Ramadan, pola makan seseorang cenderung berubah. Secara fisiologis, apabila kebiasaan makan dan minum sudah benar, puasa akan efektif menurunkan berat badan. Jika diakumulasikan, selama satu bulan, berat badan bisa turun hingga 3 kilogram.

Usai beradaptasi dengan pola makan teratur saat buka dan sahur, menjelang lebaran justru ada efek yang perlu diwaspadai. Hal ini disampaikan Pakar Kesehatan sekaligus Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan dr. Trias Nugrahadi, Sp.KN. Saat lebaran, kemungkinan berat badan akan kembali seperti semula, bahkan naik drastis.

“Dalam istilah kedokteran, ini disebut efek yoyo. Biasanya, disebabkan oleh pola dan porsi makan yang tidak terkontrol setelah puasa. Dari yang awalnya hanya makan berat ketika buka dan sahur, kemudian kembali normal menjadi tiga kali sehari,” katanya seperti dilansir Galamedia dari laman unpas.ac.id, Kamis, 13 Mei 2021.

Agar pencernaan tidak langsung terbebani, terutama saat lebaran, dr. Trias mengimbau untuk memperhatikan pola makan. Dengan menjaga dan mengatur pola makan, maka dapat meminimalkan risiko terkena efek yoyo.

1. Puasa Syawal untuk menyesuaikan pola makan

Selain dianjurkan oleh Rasul dan menyempurnakan ganjaran berpuasa setahun penuh, ternyata puasa Syawal juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Utamanya, untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah gangguan pencernaan, mengendalikan produksi gula dan lemak, serta menyesuaikan pola makan.

“Puasa Syawal ini sebagai masa transisi agar beban pencernaan tidak kaget. Sistem pencernaan yang tadinya bekerja lebih lambat harus adaptasi lagi dengan pola makan normal. Kalau tidak diatur, ini berisiko menyebabkan gangguan pencernaan dan menimbulkan efek yoyo,” katanya.

2. Mengatur waktu makan

Meski sudah bebas menyantap makanan, namun jam makan harus tetap diperhatikan. Pasca puasa, usahakan jangan membuat lonjakan beban pada tubuh. Dari sarapan hingga makan malam harus diatur sebaik mungkin.

“Sarapan idealnya di antara pukul 07.00-09.00 WIB. Tapi, karena waktu terakhir makan tiap orang berbeda-beda, disarankan untuk sarapan dua jam setelah bangun tidur. Dilanjutkan makan siang sekitar jam 12. Kemudian, makan malam tidak boleh di atas jam 7 karena perut harus diistirahatkan,” ujar dr. Trias.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah