Ahli Minta Menjauhi Kerumunan Jadi Urutan Pertama Kampanye 3M

- 20 Juli 2021, 07:40 WIB
Petugas membubarkan kerumunan pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Desa Keboharan.
Petugas membubarkan kerumunan pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Desa Keboharan. /ANTARA/Polresta Sidoarjo

GALAMEDIA - Ahli virologi Universitas Udayana Prof Dr drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika menyarankan kampanye pencegahan penyebaran Cobvid-19 menempatkan "menjauhi kerumunan" di urutan pertama 3M.

Mahardika mengatakan seharusnya yang menjadi urutan pertama dalam gerakan 3M yang sudah dikenal masyarakat dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak itu justru menjauhi kerumunan.

Kerumunan adalah penyebab utama dari terjadinya lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di Indonesia.

Baca Juga: Ikatan Cinta 20 Juli 2021: Tak Disangka! Miss Olive Temui Elsa dan Tahu Soal Malamnya Bersama Ricky

Mahardika mengatakan, di dalam suatu kerumunan masih dapat dijumpai orang yang tidak menggunakan masker.

Kalaupun memakai masker, masih ada masyarakat yang mencuri kesempatan untuk membukanya pada tiap kesempatan.

“Apalagi orang tidak disiplin semua, ada yang tidak memakai masker. Nah jadi ini yang membuat penanggulangannya sulit," katanya.

"Terlebih ada orang yang anti-Covid-19, percaya dengan teori konspirasi Covid-19,” imbuhnya dikutip Antara.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 20 Juli 2021: Licik, Alya Cari Muka ke Arman Agar Bisa Bekerjasama

Karenanya walaupun gerakan 3M terbilang masih efektif untuk dilakukan, Mahardika mengatakan sebaiknya pemerintah mengganti urutan tersebut menjadi menjauhi kerumunan, memakai masker dan mencuci tangan.

Ia juga mengatakan sebaiknya pemerintah satu suara untuk menyosialisasikan gerakan 3M tersebut tanpa ada penambahan lagi.

Seperti aturan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi (5M).

Mahardika menjelaskan bila melihat dari sisi psikologis, perbedaan gerakan 3M dan 5M inilah yang membuat masyarakat menjadi bingung.

Baca Juga: Usai Gagas Gerakan Sedekah Oksigen, Menko PMK Malah Diketawain: Emangnya Oksigen Itu Seperti Uang Koin?

“Pesan utama mesti di rumah yaitu kita menghindari kerumunan, mungkin tidak perlu menyebut 5M, 7M, itu menurut saya. Secara psikologi membuat masyarakat menjadi bingung,” jelasnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x