MENCEKAM! Bumi dan Bulan Akan 'Bersatu' hingga Kemungkinan Gravitasi Menghilang, Ilmuwan Prediksikan Kiamat?

- 5 Oktober 2021, 14:28 WIB
Ilustrasi bumi dan bulan.
Ilustrasi bumi dan bulan. /Pixabay/Comfreak/


GALAMEDIA - Beberapa waktu lalu, publik sempat dihebohkan dengan kabar badai matahari. Rupanya, kabar mengenai badai matahari tersebut juga memicu terjadinya 'kiamat internet'.

Hal tersebut juga sempat dibenarkan oleh sejumlah ilmuwan, mereka juga memperingatkan badai besar matahari dapat terjadi kapan saja yang bisa membuat dunia terjerumus dalam kiamat internet.

Usai beredarnya kabar tersebut, kini publik kembali dihebohkan dengan hasil temuan ilmuwan. Baru-baru ini sejumlah ilmuwan telah memprediksi kapan terjadinya kiamat.

Baca Juga: Irvan Manfaatkan Andin Hancurkan Keluarga Al Fahri, Sinopsis Ikatan Cinta 5 Oktober 2021

Peringatan tersebut datang setelah mereka memperingatkan bahwa Bulan bersiap-siap untuk melepaskan diri dari cengkeraman gravitasi Bumi. Menurut beberapa teori, bulan akan terus terbang menjauh dari Bumi sampai tidak lagi menjadi satelit terdekat kita.

Astronom lain berspekulasi bahwa Bulan akan kembali ke planet kita suatu hari nanti, sebelum sepenuhnya dilenyapkan oleh gravitasi.

Orbit Bulan terhadap Bumi berbentuk elips dan tidak bulat sempurna sehingga semakin dekat atau semakin jauh dari kita setiap malam. Tapi rata-rata, Bulan berada di jarak sekitar 385.000 kilometer jauhnya dari Bumi.

Baca Juga: Usai Atta Halilintar Blak-blakan Berniat Nikah Siri dengan Aurel, Ternyata Begini Respons Netizen, Bikin Adem?

Para astronom telah mengukur jarak dari Bumi ke Bulan dengan menembakkan laser ke panel reflektor yang ditinggalkan di permukaan bulan oleh astronot Apollo NASA.

Observatorium di New Mexico, Prancis, Italia, dan Jerman menembakkan laser ke reflektor dan mengukur waktu yang dibutuhkan sinar untuk memantul kembali. Mereka mengungkap seberapa jauh Bulan dan seberapa cepat ia berputar.

Saat Bulan menjauh dari planet ini, kepergiannya kemungkinan akan menyebabkan rotasi Bumi melambat. Menurut Planetary Science Institute, pasang surut lautan akan menguras energi dari rotasi Bumi.

Baca Juga: Bobotoh Persib Keluarkan Petisi #ReneOut: Robert Albert Susul Joko Susilo?

Akibatnya, dalam sekitar satu miliar tahun atau lebih, Bumi akan berputar dengan kecepatan yang hampir sama dengan Bulan. Ketika ini terjadi, Bumi dan Bulan akan menjaga sisi yang sama saling berhadapan.

"Begitu Bumi masuk ke konfigurasi ini, Anda dapat membayangkan perubahan pola cuaca yang akan terjadi,” katanya dilansir Galamedia dari Express pada Selasa, 5 Oktober 2021.

"Sisi malam akan mendingin secara signifikan selama periode panjang tanpa pemanas matahari. Sebaliknya, siang hari akan lebih panas daripada saat ini," tambahnya.

Baca Juga: MENGEJUTKAN! Atta Blak-blakan Berniat Nikah Siri dengan Aurel, Anang Hermansyah Tegas: Gak Usah!

Hal ini kemungkinan akan membuat Bumi tidak dapat dihuni dan menimbulkan kiamat seperti yang kita kenal. Menariknya, semua ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat dan setidaknya beberapa miliar tahun.

Tetapi jika manusia entah bagaimana masih sekitar miliaran tahun dari sekarang, orang akan melihat ke atas dan melihat langit malam yang sangat berbeda. Menurut institut planet, setelah rotasi Bulan dan Bumi cocok, bola Bulan kemungkinan akan berhenti menuju tata surya dan malah akan mulai merayap menuju Bumi.

Baca Juga: Risma Marah-marah di Gorontalo, Hilmi Firdausi Ingatkan Mensos: Tegur Saja Baik-baik, Kalo Bandel Pecat

Saat semakin dekat ke Bumi, gravitasi akan merobek bola bulan dan menciptakan bidang puing-puing di sekitar Bumi seperti cincin Saturnus. Para astronom telah mengamati efek ini pada satelit bulan Mars, Phobos.

"Untuk sistem Bumi-Bulan, dalam beberapa miliar tahun Bulan kita akan sangat dekat dengan Bumi sehingga gravitasi Bumi menariknya terpisah," tutupnya.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x