15 Oktober Diperingati sebagai Hari Mencuci Tangan Sedunia, Begini Makna Pentingnya

- 15 Oktober 2021, 09:18 WIB
Siswa mencuci tangan sebelum masuk ruang kelas untuk mengikuti kegiatan Pendampingan Tatap Muka di SD Widiatmika, Jimbaran, Badung, Bali, Senin 6 September 2021.
Siswa mencuci tangan sebelum masuk ruang kelas untuk mengikuti kegiatan Pendampingan Tatap Muka di SD Widiatmika, Jimbaran, Badung, Bali, Senin 6 September 2021. /Antara/Fikri Yusuf/

GALAMEDIA - 15 Oktober memiliki arti penting, khususnya bagi dunia kesehatan.

Sejak tahun 2008, tanggal 15 Oktober punya arti tersendiri. Ya, tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Mencuci Tangan Sedunia.

Hari Cuci Tangan Sedunia adalah sebuah kampanye global yang dicanangkan oleh PBB bekerjasama dengan organisasi-organisasi lainnya.

Baik pihak pemerintah maupun swasta untuk menggalakkan perilaku mencuci tangan oleh masyarakat.

Baca Juga: NOAH hingga Saykoji Meriahkan Penutupan PON XX Papua Nanti Malam, Jabar Dipastikan Juara Umum

Sikap itu sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia.

Pengumuman penunjukkan Hari Mencuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober dilakukan pada Pertemuan Tahunan Air Sedunia (Annual World Water Week) yang berlangsung pada 17-23 Agustus, 2008 di Stockholm, seiring dengan penunjukkan tahun 2008 sebagai Tahun Internasional Sanitasi oleh Rapat Umum PBB.

Hari Mencuci Tangan Sedunia diharapkan akan memperbaiki praktik-praktik kesehatan pada umumnya dan perilaku sehat pada khususnya.

Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun sedunia adalah upaya memobilisasi jutaan orang diseluruh dunia untuk mencuci tangan mereka dengan sabun.

Baca Juga: Eksklusif 90+ Kode Redeem FF Free Fire 15 Oktober 2021: Weapon Special, Item Halloween, Buruan Klaim

Inisiatif ini dikumandangkan oleh PPWH, Kemitraan Swasta dan Publik untuk Cuci Tangan (Public Private Partnership for Handwshing) dan didukung oleh PBB.

Masa puber
Salah satu tujuan dari kampanye ini adalah penurunan angka kematian untuk anak-anak. Dimana lebih dari 5.000 anak balita penderita diare meninggal setiap harinya diseluruh dunia.

Ini terjadi akibat dari kurangnya akses pada air bersih dan fasilitas sanitasi dan pendidikan kesehatan.

Penderitaan dan biaya-biaya yang harus ditanggung karena sakit dapat dikurangin dengan melakukan perubahan perilaku sederhana seperti mencuci tangan.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 15 Oktober 2021: Antam dan UBS Melonjak Naik, Seketika Mahal

Menurut penelitian, ini dapat mengurangi angka kematian yang terkait dengan penyakit diare hingga hampir 50 persen.

Disamping itu kampanye juga dimaksudkan sebagai upaya peningkatan pembangunan fasilitas sanitasi disekolah.

Menurut Unicef kurangnya akses untuk air bersih mengakibatkan penurunan tingkat kehadiran anak perempuan disekolah saat mereka memasuki masa puber, karena tidak adanya fasilitas sanitasi yang memadai.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Jumat, 15 Oktober 2021, Waspadai Hujan di Siang dan Sore Hari

Akses air bersih dan sanitasi ditenggarai merupakan dasar penting untuk kehidupan anak-anak diseluruh dunia dilihat dari segi kesehatan, kelangsungan hidup, dan rasa penghargaan terhadap diri mereka.

Penyediaan air bersih dan perilaku sanitasi yang baik disekolah juga menjadi salah satu cara untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals).***

Berbagai sumber

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah