Yayasan Kanker Indonesia Ungkap Faktor Risiko Kanker Akibat Makanan Jauh Lebih Besar dari Rokok

- 15 Oktober 2021, 16:05 WIB
Ilustrasi - Menu makanan sehat
Ilustrasi - Menu makanan sehat /Pixabay/StockSnap/

 

GALAMEDIA - Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof Aru Wisaksono Sudoyo mengatakan pentingnya menjaga pola makan dengan makanan yang sehat, bergizi dan aman untuk kesehatan tubuh sebagai bagian dari upaya untuk mencegah kanker.

"Kita mesti ingat bahwa lingkungan kita dan gaya hidup kita dan makanan kita itu merupakan faktor risiko kanker yang harus kita masukkan ke dalam langkah-langkah sehat dalam menyediakan dalam menyajikan makanan yang baik," kata Aru dalam gelar wicara virtual Hari Pangan Sedunia, Pastikan Ketersediaan Pangan yang Sehat di Jakarta, Jumat, 15 Oktober 2021.

Aru menuturkan kualitas dari makanan maupun kemasan pangan penting terutama menghindari yang mengandung bahan karsinogen yang membentuk kanker.

Dengan demikian, masyarakat perlu diedukasi untuk menghindari makanan dan kemasan yang bersifat karsinogenik, karena jika tidak paham, maka warga bisa memakan makanan yang mengandung bahan karsinogen yang bisa menyebabkan kanker dan membahayakan kesehatan.

Baca Juga: Jokowi Sebut Mobil Listrik di Indonesia Ramai 2-3 Tahun ke Depan, Beda Lagi Kata Menperin Agus Gumiwang

Aru menuturkan 5 persen kanker disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan, sementara 90-95 persen faktor risiko yang menyebabkan kanker berasal dari lingkungan termasuk gaya hidup dan makanan yang dikonsumsi. Makanan yang bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker tergantung dari makanan, cara mengolah makanan dan kemasan makanan.

Kanker sendiri memerlukan waktu untuk mencapai tingkat bisa merasakan atau melihat suatu benjolan atau gejala kanker. Itu berarti sebenarnya masih sempat mencegah kanker sebelum kanker berkembang, yakni dari gaya hidup dan makanan yang dikonsumsi.

"Kita jarang memikirkan makanan sebagai faktor risiko kanker karena kanker itu membutuhkan antara 10 sampai 20 tahun untuk jadi. Jadi kanker yang diidap oleh seorang pasien berumur 55 tahun sebetulnya sudah dimulai dari pembelahan sel yang tidak normal yang tidak terdeteksi dan tidak dapat diatasi oleh tubuh pada waktu umurnya 30-an tahun," ujar Aru.

Ia mengatakan merokok merupakan faktor risiko untuk kanker sebanyak 30 persen tetapi makanan mendapat proporsi lebih besar yakni 35 persen. Oleh karena itu, harus berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan agar tidak menyebabkan bahan karsinogenik masuk ke dalam tubuh.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x