Riwayat Salah Seorang Sahabat Nabi Meninggal Dipanah Jin, Lalu Sesosok Tanpa Jasad Mengucapkan Sebait Syair

- 26 Oktober 2021, 05:15 WIB
Foto ilustrasi melepaskan anak panah.*
Foto ilustrasi melepaskan anak panah.* /Pixabay /Paul Barlow

Kata As-Sudi – ahli tafsir zaman tabiin – (w. 127 H) menjelaskan ayat ini,

وهذا أيضًا تودد منهم إليهم، فإنهم كانوا يصانعون هؤلاء وهؤلاء؛ ليحظوا عندهم ويأمنوا كيدهم، وما ذاك إلا لضعف إيمانهم، وقلة إيقانهم

Ini karena mereka saling mencintai, karena satu sama lain melakukan hubungan saling menguntungkan, untuk saling mengambil manfaat dan menghindari tipu daya lawannya. Itu terjadi karena lemahnya iman mereka dan tipisnya keyakinan mereka. (Ibnu Katsir, 2/436)

Baca Juga: Israel Bakal Bangun Ribuan Rumah Baru di Tepi Barat, Palestina Sebuat Sebagai Proyek Pembawa Petaka

Ternyata Jin Lebih Takut kepada Manusia

Imam Mujahid – ulama besar, ahli tafsir tabiin, muridnya Ibnu Abbas – (w. 104 H), beliau menceritakan,

بينا انا ذات ليلة أصلي إذ قام مثل الغلام بين يدي قال فشددت عليه لآخذه فقام فوثب فوقع خلف الحائط حتى سمعت وقعته فما عاد إلي بعد ذلك

“Suatu malam ketika saya sedang melaksanakan shalat, tiba-tiba muncul makhluk sebesar anak laki-laki di hadapan saya. Lalu saya desak dia untuk menangkapnya. Tiba-tiba dia bangun dan lompat ke belakang dinding sehingga saya mendengar jatuhnya. Setelah itu, dia tidak penah datang lagi.” (Riwayat Ibnu Abi Dunya).

Dalam riwayat lain, Imam Mujahid menegaskan,

الشيطان أشد فرقا من أحدكم منه فإن تعرض لكم فلا تفرقوا منه فيركبكم ولكن شدوا عليه فإنه يذهب

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah