Network
GALAMEDIA - Peran anak muda atau milenial sangat dibutuhkan dalam menjaga pelestarian seni dan budaya di Jawa Barat, termasuk pencak silat. Mengingat dengan perkembangan teknologi dan zaman saat ini, seni dan budaya mulai hilang sedikit demi sedikit.
Melihat perkembangan tersebut, Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) membentuk Garda PPSI yang merupakan tongkat estafet seni dan budaya pencak silat kepada generasi muda atau milenial.
"Dalam pelestarian pencak silat, kami membentuk Garda PPSI dalam merekrut generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai seni dan budaya asli Jawa Barat ini," ungkap Ketua Umum DPP PPSI, Adil Fadillah Kusumah disela-sela Rapat Kerja PPSI di Hotel Horison, Jln. Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, Minggu, 12 Desember 2021.
Menurutnya dengan dibentuknya Garda PPSI, maka diharapkan anak muda di Indonesia, khususnya Jawa Barat, semakin dekat dan mengenal pencak silat. Selain itu, pihaknya mendorong pencak silat untuk menjadi muatan lokal dalam pembelajaran disetiap jenjang pendidikan.
Baca Juga: Sebut Sebagai Surga Dunia, Ridwan Kamil Serukan: Mari Jengkolkan Dunia!
"Upaya pelestariannya juga difokuskan ke dunia pendidikan, dengan mendorong pelatihan pencak silat sebagai muatan lokal, mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. Kami punya materinya, tinggal bagaimana kerjasama dengan pemerintah," terangnya.
Ia menerangkan bahwa saat ini ada 27 DPD yang tergabung dalam PPSI, yang berasal dari Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. Kemudian telah melakukan komunikasi dengan sejumlah daerah lainnya, seperti Kalimantan Tengah, Riau, Bali dan Batam.
"Kami berharap pencak silat dapat semakin lestari ditengah masyarakat, sehingga tetap dikenal dan dicintai oleh generasi muda kita," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketus Panitia Raker PPSI, Galih Santika mengatakan bahwa dilaksanakannya Raker PPSI bertepatan dengan hari ditetapkannya Pencak Silat sebagai warisan budaya dunia tak benda dari Indonesia dari UNESCO, yakni tanggal 12 Desember.
