Shinta Gundah: Opera Angklung Kabumi UPI, Suguhkan Kemegahan Budaya

- 3 Maret 2024, 16:04 WIB
Angklung dan Bandawi iringi pertunjukan seni tari dan teater dalam Opera Shinta Gundah, Kabumi UPI.
Angklung dan Bandawi iringi pertunjukan seni tari dan teater dalam Opera Shinta Gundah, Kabumi UPI. /GALAMEDIANEWS/Veronika/

GALAMEDIANEWS – Bagaimana jadinya jika kisah cinta sepanjang masa dalam pewayangan, Dewi Shinta dan Ramayana, disajikan dengan dengan iringan angklung dan gamelan bambu di sepanjang cerita? Opera Angklung ‘Shinta Gundah’ adalah jawabannya.

Kabumi, sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, yang memfokuskan pada kegiatan seni tradisional Jawa Barat, menggelar drama musikal yang dikemas dengan lebih tradisional, bertajuk Opera Angklung dengan judul Shinta Gundah, pada Minggu, 3 Maret 2024.

Bertempat di Teater Tertutup Taman Budaya Dago Tea House Bandung, Opera Angklung Shinta Gundah akan dimainkan dalam 3 sesi.

Baca Juga: Gamelan dan Angklung Bisa Cegah Penyakit Demensia, Berikut Cara Kerja Alat Musik Dalam Pencegahannya

Menurut Seka, Ketua pelaksana Opera Angklung Kabumi UPI 2024 konser pertunjukan seni budaya seperti yang sedang berlangsung hari ini adalah kegiatan rutin Kabumi UPI, yang diadakan setiap 2 tahun sekali.

Semua kegiatan seni yang terangkum dalam Kabumi akan terlibat dalam setiap pertunjukan yang UKM ini selenggarakan.  Seni tradisional yang diusung Kabumi adalah seni tari dan seni musik tradisional yaitu Angklung dan Gamelan.  Namun pada perkembangannya, Kabumi membentuk Bandawi, sebuah band dengan semua alat musik yang dipakainya terbuat dari bambu.

Sebagai anak muda penerus budaya, Seka berharap dengan diadakannya pagelaran seni seperti ini di kota Bandung, musik tradisional, khususnya angklung bisa lebih dilirik dan digemari sebagai musik warisan budaya yang perlu dilestarikan.

Baca Juga: Tiga Jurus Jitu Ridwan Kamil Agar Angklung Mendunia Usai Pecahkan Rekor

Kabumi, sebagai wadah kegiatan kesenian mahasiswa juga berharap, para anggota UKM ini juga bisa menularkan dan memberi pengaruh bagi lingkungan sekitarnya, terlebih lagi pada lingkungan di luar kampus untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya lokal yang kaya, di tengah gempuran budaya asing yang dapat dengan mudah diserap oleh para generasi muda.

Pementasan Opera dengan tata musik dan artistik yang apik serta original, dengan iringan angklung dan gamelan bambu serta bandawi di sepanjang opera dari awal hingga akhir cerita juga diapresiasi oleh para pengunjung. Bahkan beberapa anggota komunitas penggiat angklung dari Jakarta terlihat menghadiri Opera pada sesi 1 pukul 10.00 WIB.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x