Pada tanggal 20 Januari 2015, dilaporkan bahwa QZ8501 mengalami stall, yakni keadaan di mana pesawat kehilangan daya angkat yang pada umumnya disebabkan oleh tingginya hidung pesawat.
Pada tanggal 1 Desember 2015, hampir setahun persis tragedi QZ8501, Komite Nasional Keselamatan Transportasi akhirnya mengumumkan hasil akhir investigasi.
Baca Juga: Satu Orang Tewas dalam Kebakaran Hebat di Komplek Muara Bandung
Hasilnya, rudder-travel-limiter pada bagian ekor pesawat mengalami kerusakan, dan kemudian ditanggapi oleh pilot dengan kesalahan yang fatal.
Miskomunikasi antar pilot dan kopilot yang berlanjut akhirnya menyebabkan pesawat terjatuh.
Tragedi QZ8501 merupakan tragedi penerbangan terburuk kedua dalam sejarah Indonesia, setelah Garuda Indonesia Penerbangan 152, kecelakaan Garuda di Medan pada tahun 1997 yang menewaskan 234 orang.
Tragedi QZ8501 juga merupakan kecelakaan pesawat terburuk ketiga di dunia pada tahun 2014, setelah Malaysia Airlines Penerbangan 17 dan Malaysia Airlines Penerbangan 370.
Ini merupakan kecelakaan terburuk kedua yang menggunakan Airbus A320, setelah TAM Linhas Aéreas Penerbangan 3054 dan kecelakaan ketiga terburuk dalam keluarga A320, di bawah TAM 3054 dan Kogalymavia Penerbangan 9268.
Baca Juga: Satu Orang Tewas dalam Kebakaran Hebat di Komplek Muara Bandung
Selain peristiwa itu, berikut sejumlah peristiwa penting lainnya yang tejadi di tanggal 28 Desember, yang dirangkum Galamedia dari berbagai sumber: