Peristiwa 29 Desember: Wartawan RCTI Tewas Tertembak Saat Jadi Tawanan GAM hingga Bandara di New York Dibom

- 28 Desember 2021, 21:21 WIB
Ilustrasi penembakan. 29 Desember, wartawan RCTI tewas tertembak saat jadi tawanan GAM.
Ilustrasi penembakan. 29 Desember, wartawan RCTI tewas tertembak saat jadi tawanan GAM. //tprzem/Pixabay/

Pada waktu itu, Tiongkok diperintah oleh seorang kaisar yang memerintah seolah-olah seperti dewa. Sun Yat-sen yakin bahwa Tiongkok perlu ditata dengan cara yang baru melalui revolusi.

Baca Juga: RANS Cilegon FC Promosi ke Liga 1, Hamka Hamzah Malah Sampaikan Kabar Mengejutkan, Apa Itu?

Baca Juga: Isi Chat-nya Terbongkar, Rudi S Kamri 'Heran' Doddy Sudrajat Bisa Lontarkan Kalimat 'Sadis' ke Vanessa Angel

Pada tahun 1895, ia memimpin suatu pemberontakan di Kanton, tetapi dapat diredam. Secara keseluruhan, ia memimpin sebelas kali revolusi terhadap Dinasti Qing dan akhirnya berhasil menumbangkan kekaisaran, sehingga kaisar harus meletakkan jabatannya.

Tiongkok selanjutnya menjadi Republik Tiongkok pada tahun 1911 yang didirikan oleh Sun Yat-sen. Ia juga pendiri partai tertua dalam sejarah modern Tiongkok, Kuomintang (KMT), menjadi pejabat presiden pada tahun 1912, dan presiden pada tahun 1923-1925.

Pada tahun 1925, ia meninggal di Tiongkok. Tiga tahun kemudian, salah seorang pengikutnya, Chiang Kai-shek, terpilih menjadi presiden.

1975
Sebuah bom meledak di Bandara LaGuardia, New York City dan menewaskan 11 orang.

Bandara La Guardia di Kota New York, Amerika Serikat, menjadi sasaran serangan bom pada 29 Desember 1975. Peristiwa ini menewaskan 11 orang dan melukai 74 lainnya. Sampai sekarang pelaku serangan bom tersebut belum diketahui

Baca Juga: Jelang Indonesia vs Thailand di Final Piala AFF 2020, Egy MV Bikin Pernyataan Mengharukan: Ini 'Gila'!

Baca Juga: Nathalie Holscher Dilarikan ke UGD, Sule Ungkap Bayi Adzam Telah Selamatkan Ibunya

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah