Network
GALAMEDIA - Terkadang marah pada anak memang cara untuk membuat anak mengerti bahwa dirinya salah dan belajar untuk sabar.
Ibu-ibu pasti hafal bagaimana rasanya jika anak sedang tantrum atau rewel.
Akan tetapi sebagai orangtua kita diwajibkan untuk menahan amarah dan menjaga kewarasan agar anak tak terkena imbasnya.
Baca Juga: Salernitana vs AC Milan, I Rossoneri Ditahan Imbang Tim Juru Kunci
Jangan sampai anak merasa dihakimi atau ketika anak tantrum ibu marah-marah, kemudian minta maaf dan mengulanginya lagi.
Nah, berikut trik unik untuk marah di depan sang anak, agar anak tak merasa dirinya tersudutkan.
Penasaran kan? Berikut tiga trik di antaranya yang Galamedia rangkum dari akun Instagram @parentingasyik.:
Baca Juga: Real Madrid vs Alaves, Raih Tambahan Tiga Poin, El Real Semakin Kokoh di Puncak Klasemen
1. Jadilah monster pemakan segala
Trik unik yang pertama untuk marah pada anak yaitu dengan pura-pura menjadi monster pemakan segala.
Anda bisa meluapkan segala emosi dengan cara ini agar tetap terlihat menyenangkan di depan sang anak.
"Huwaaa mama kesal, mama marah, mama mau berubah jadi monster. Sini mama makan, Nyam Nyam Nyam!"
Anda dapat melakukannya sembari memeluk mereka, kemudian 'makan' pipi mereka, tangan mereka, kaki mereka.
Baca Juga: Mendag Sebut Kedelai Naik Karena Babi China, Aktivis: Woi Babi Bukan Kambing Hitam!
2. Jadilah ibu yang kehilangan anaknya
Untuk trik yang kedua, Anda bisa berpura-pura tak mengenal si kecil yang sedang marah. Sebaliknya, Anda hanya mengenal anak yang baik.
"Huhuhu di mana anak mama yang baik hari dan tidak suka marah-marah yaa? Oh iya, anak mama ketinggalan di mushalla kayaknya. Duh kasian pasti dia sendirian di sana!"
Jika anak Anda berbicara apa pun, diamkan saja, abaikan. Teruslah berperilaku seolah-olah dia tidak ada, hingga ia bersikap baik kemudian memeluk kita.
Karena, terkadang anak berulah untuk mencari perhatian kita.
Baca Juga: Bek Kanan Persib Bandung Henhen Herdiana Diisukan Menuju Bayern Munchen? Begini Faktanya
3. Tiru apa yang anak lakukan
Trik yang terakhir yaitu tirulah apa yang dilakukan anak. Jika dirinya menangis, maka Anda pun pura-pura menangis.
Ulangi ucapan yang dia katakan, persis seperti apa yang dikatakannya.
Anak: Huwaa..huwaa..aku ingin es krim sekarang. Pokoknya sekaraaaang!
Ibu: Huwaa..huwaa..mama juga ingin es krim tapi gak bisa sekarang. Mama pokoknya harus sabar, nanti baru beli es krimnya!
Ulangi terus hingga anak mulai paham. Hal ini dilakukan agar buah hati kita lebih sabar.
Itulah trik untuk marah agar anak tak merasa ketakutan tetapi mama tetap meluapkan emosinya. Semoga membantu!***
