Ngerinya Jembatan ash-Sirath, Malaikat Saja Sampai Berdoa Ketika Manusia Melewatinya

- 13 April 2022, 10:17 WIB
Ilustrasi jembatan ash-Sirath.
Ilustrasi jembatan ash-Sirath. /Tangkapan layar Youtube Mageta Islam./

 

GALAMEDIA - Pada hari kiamat nanti, salah satu peristiwa yang akan membuat manusia tegang yakni ketika melewati jembatan ash-Sirath.

Di saat itui semua manusia tidak akan memikirkan lagi siapapun, baik keluarga, teman, harta dan lainnya karena ingin selamat melewati jembatan tersebut.

Kalaupun jatuh dari jembatan tersebut, kengerian akan terjadi karena dibawahnya neraka.

Kengerian neraka pernah membuat Sayyidah ‘Aisyah menangis di hadapan Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Baca Juga: Tata Cara dan Dokumen yang Perlu Disiapkan untuk Pendaftaran Program Rekrutmen Bersama 2022 BUMN

Saat ditanya oleh beliau, ia menjawab, “Aku menangis karena teringat pada neraka. Apakah pada hari Kiamat kalian akan ingat kepada keluarga kalian?”

Rasulullah menjawab:

أَمَّا فِي ثَلَاثَة مَوَاطِنَ فَلَا يَذْكُرُ أَحَدٌ أَحَدًا: عِنْد الْمِيزَان حَتَّى يَعْلَمَ أَيَخِفُّ مِيزَانُهُ أَمْ يَثْقُلُ، وَعِنْدَ تَطَايُرِ الصُّحُفِ حَتَّى يَعْلَمَ أَيْنَ يَقُعُ كِتَابُهُ فِي يَمِيْنِهِ أَمْ فِي شِمَالِهِ أَمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِهِ، وَعِنْدَ الصِّرَاطِ إِذَا وَضَعَ بَين ظَهْرَانِي جَهَنَّمَ حَتَّى أَيَجُوْزُ أَمْ لَا

Artinya: Adapun dalam tiga tempat, seseorang tidak akan ingat kepada yang lain: pertama saat di timbangan amal, sampai dia mengetahui apakah timbangan amal baiknya ringan atau berat.

Baca Juga: HP Xiaomi Black Shark 5 Pro dan Spesifikasinya, Isi Daya 100% dalam Waktu 15 Menit

Kedua, saat beterbangannya catatan amal, sampai dia mengetahui di mana catatannya jatuh, apakah di sebelah kanan, di sebelah kiri, atau di belakangnya.

Dan ketiga, saat berada di jembatan al-Shirat yang dipasangkan di antara dua punggung neraka Jahanam, sampai dia mengetahui apakah bisa melintas atau tidak, (HR. Abu Dawud).

Saat melintasi jembatan Ash-sirath ini, tentunya manusia akan dilanda ketegangan. Dimana satu persatu manusia diminta melintas sebuah jembatan yang sangat tipis nan tajam di atas kobaran neraka Jahannam.

Baca Juga: Besok Diperiksa, Bareskrim Tegaskan Jika Vanessa Khong Keberatan Dijadikan Tersangka Bisa Ajukan Praperadilan

Bahkan lebih tipis dan lebih tajam dari pedang. Pinggir-pinggirnya penuh besi melengkung, duri, dan pengait yang akan mencelakaan siapa pun yang melintas kecuali yang diselamatkan Allah.

Karenanya, para malaikat berdoa, “Ya Tuhan, selamatkanlah, selamatkanlah.”

Demikian yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Sa‘id Al-Khudri.

Gambaran tentang jembatan ash-Shirath dan orang-orang yang melintas di atasnya seperti dilansirkan laman resmi NU, dapat disimak secara seksama dalam riwayat ath-Thabrani dari Ibnu Mas‘ud.

Baca Juga: Link Live Streaming Liverpool vs Banfica: Klopp Sebut Benfica Bakal Menyulitkan

Melalui riwayat ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyabdakan:

يُوضَعُ الصِّرَاطُ عَلَى سَوَاءِ جَهَنَّمَ مِثْلَ حَدِّ السَّيْفِ الْمُرْهِفِ مَدْحَضَةٌ مَزَلَّةٌ عَلَيْهِ كَلَالِيبُ مِنْ نَارٍ يَخْتَطِفُ بِهَا فَمُمْسِكٌ يَهْوِي فِيهَا وَمَصْرُوعٌ؛ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمُرُّ كَالْبَرْقِ فَلَا يَنْشَبُ ذَلِكَ أَنْ يَنْجُوَ ثُمَّ كَالرِّيحِ فَلَا يَنْشَبُ ذَلِكَ أَنْ يَنْجُوَ ثُمَّ كَجَرْيِ الْفَرَسِ ثُمَّ كَسَعْيِ الرَّجُلِ ثُمَّ كَرَمَلِ الرَّجُلِ ثُمَّ كَمَشْيِ الرَّجُلِ، ثُمَّ يَكُونُ آخِرُهُمْ إنْسَانًا رَجُلٌ قَدْ لَوَّحَتْهُ النَّارُ وَلَقِيَ فِيهَا شَرًّا ثُمَّ يُدْخِلُهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ وَرَحْمَتِهِ

Artinya: Jembatan al-Sirath dipasangkan di tengah-tengah Jahanam seperti pedang tipis yang sangat tajam. Ia sebuah jembatan yang licin dan menggelincirkan. Di atasnya penuh besi-besi pengait dari api yang siap menyambar, mengait, dan menghempaskan ke neraka. Di antara mereka ada orang yang melintas secepat petir.

Dia berhasil selamat dan tak melekat (bergelantung) pada jembatan. Ada pula yang melintas secepat angin. Dia berhasil selamat dan tak melekat di atasnya. Ada pula yang melintas secepat kuda. Ada pula yang melintas seperti orang berlari. Ada pula yang melintas seperti orang berjalan cepat. Ada pula yang berjalan seperti orang berjalan normal.

Dan manusia yang terakhir melintas adalah seorang laki-laki yang telah hangus terbakar api dan menghadapi kesulitan di atasnya, kemudian dimasukkan Allah ke dalam surga berkat karunia, kemuliaan, dan rahmat-Nya.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 13 April 2022 Antam dan UBS Naik, Makin Mahal

Melihat gambaran di atas, sudah semestinya kita semakin giat dalam beribadah dan mempersiapkan hari Kiamat, sebagaimana para ulama dan para shalihin terdahulu.

Salah satunya Khalaf ibn Ayub. Saking khusyuknya shalat, sampai-sampai ia tak merasakan sakitnya disengat lalat kerbau.

Walau darah mengalir dari tubuhnya, ia tetap khusyuk bermunajat kepada-Nya.

Ketika hal itu ditanyakan, ia bercerita, “Apakah akan merasakan rasa sakit itu, orang yang sedang berada di hadapan Sang Maha Raja yang maha berkuasa, sementara malaikat maut berada di tengkuknya, neraka berada di sebelah kirinya, dan jembatan al-shirath berada di bawah telapak kakinya?”

Baca Juga: Tayang di Bioskop Hari Ini: China Hapus Adegan 'Pelangi' Film Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore

Demikian seperti yang dikisahkan oleh al-Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub.

Mengingat beratnya peristiwa yang akan dihadapi kelak saat melintasi jembatan ash-Shirath, marilah kita senantiasa mempersiapkan peristiwa tersebut.

Jika kita ingin selamat dan melintas ash-Shirath dengan cepat, maka jagalah shalat lima waktu secara berjamaah. Sebab itu pula salah satu pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya.

“Siapa saja yang menjaga shalat lima waktu secara berjamaah, maka ia menjadi orang pertama yang melintasi jembatan ash-Shirath yang cepatnya seperti kilat menyambar, kemudian dikumpulkan Allah bersama golongan tabiin.”

Demikian seperti yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani dari Abu Hurairah dan Ibnu ‘Abbas. Wallahu ‘alam.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x