Baca Juga: Rekomendasi Menu Buka Puasa: Resep Oseng Daun Singkong Teri
Ketiga : sahur dan bersemangat untuk sahur.
Sebagian orang, karena merasa kuat puasa walaupun tanpa sahur, mereka tidak mengerjakan sahur. Mereka merasa berat untuk bangun dan menyiapkan makanan. Ditambah lagi, makan dalam kondisi ngantuk itu tidak menarik selera. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” [HR. Bukhari dan Muslim].
Keempat: bersiwak
Nabi shallallahu ‘alaihi bersiwak di bulan Ramadhan dan di luar bulan Ramadhan. Ini menunjukkan pentingnya siwak bagi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat 15 April 2022: Agar Allah Memberi Pertolongan
Kelima: bersegera berbuka.
Tentu sangat jarang orang menunda berbuka. Bahkan ini adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu. Tapi Ketika seseorang tidak tahu bahwa ini adalah anjuran Nabi, bisa jadi tatkala dia ada keperluan dia tunda barang sesaat untuk berbuka. Menyelesaikan keperluannya yang dianggap tanggung. Dia tidak tahu ini sunnah, sehingga tidak menaruh perhatian. Yang ia tahu bersegera berbuka adalah kebutuhan. Oleh karena itu, tatkala berbuka jangan hanya menghadirkan segera berbuka itu sebagai kebutuhan. Tapi juga menjalankan tuntunan Nabi. Sehingga ada pahala tambahan di sana. Dalam kitab Bulughul Maram, Ibnu Hajar membawakan hadits: