Apakah Kamu Suka Menimbun Barang Tidak Terpakai? Hati-hati Gangguan Mental Hoarding Disorder Mengintaimu!

- 10 Mei 2022, 13:19 WIB
Apakah Kamu Suka Menimbun Barang Tidak Terpakai? Hati-hati Gangguan Mental  Hoarding Disorder Mengintaimu!/ /instagram@traumatechinc /
Apakah Kamu Suka Menimbun Barang Tidak Terpakai? Hati-hati Gangguan Mental Hoarding Disorder Mengintaimu!/ /instagram@traumatechinc / /

GALAMEDIA - Ada beberapa orang yang senang menumpuk barang-barang yang tidak terpakai baik itu miliknya atau milik keluarganya sejak lama.

Dengan berbagai macam alasan, barang-barang tersebut makin menumpuk dan mengganggu kenyamanan ruang. Perilaku tersebut perlu diwaspadai sebagai gejala hoarding disorder.

Mereka akan melakukan penimbunan barang secara kompulsif dan berlebihan yang mungkin dianggap tidak berharga oleh orang lain.

Gangguan penimbunan ini juga dikaitkan dengan kelainan fungsi otak dan kinerja neuropsikologi.

Baca Juga: Dihujat Warganet, Deddy Corbuzier Akhirnya Pilih Take Down Podcast Bersama Ragil Mahardika, Ini Klarifikasinya

Penasaran seperti apa tabiat penderita hoarding disorder dan bagaimana cara mengatasinya? Simak artikel berikut ini, yuk!

Hoarding disorder adalah perilaku menimbun barang-barang yang tidak terpakai karena barang-barang tersebut dianggap akan berguna di kemudian hari, bersejarah, dan memiliki nilai sentimental.

Barang-barang yang disimpan penderita hoarding disorder beragam, mulai dari koran, buku, makanan, benda kenangan, pakaian, struk belanja, alat rumah tangga, tas plastik, tanaman, hewan, hingga barang-barang bekas yang sudah kotor dan rusak.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Kehilangan 8 Juta Followers dan 2 Juta Subscriber Imbas Podcast dengan Ragil Mahardika

Gejala-Gejala Hoarding Disorder

Berbeda dengan kolektor barang yang mampu merawat dan menata barang-barang koleksinya dengan baik, penderita hoarding disorder atau disebut dengan hoarder, menyimpan barang-barang secara sembarangan dan tidak merawatnya.

Contoh barang-barang tersebut adalah majalah lama, plastik-plastik, kardus, baju-baju lama dan masih banyak lagi.

Selalu ada alasan untuk mempertahankan barang-barang tersebut. Keterikatan akan barang-barang tersebut sulit untuk dipisahkan.

Baca Juga: Profil dan Akun Instagram Nicole Rossi, Pemeran Dinda di Kuntilanak 3

Dibandingkan dilakukan penyortiran sesuai dengan fungsinya secara maksimal, lebih baik untuk disimpan hingga hari-hari ke depan dan seterusnya.

Bagi seorang hoarder akan sangat disayangkan untuk menyingkirkan barang-barang yang dimiliki.

Hoarding disorder ditandai dengan beragam gejala. Berikut ini adalah di antaranya:

1. Sulit untuk membuang barang yang sebenarnya tidak ia butuhkan.

2. Merasa resah saat membuang barang, bahkan merasa marah/tersinggung bila timbunan barang miliknya dibersihkan atau dibuang.

3. Curiga jika orang lain menyentuh barang miliknya.

4. Terus menambah atau membeli barang dan menyimpan barang bekas yang tidak ia butuhkan, meskipun tidak ada lagi ruang tersisa di dalam rumah.

5. Cenderung perfeksionis, sulit memutuskan sesuatu, kesulitan dalam mengorganisasi dan merencanakan hal, sering menghindar, dan menunda-nunda.

Baca Juga: Ini Daftar Nama Asli Pemain KKN Desa Penari: Ada Sosok Widya, Bima dan Ayu

Fakta-fakta hoarding disorder yang perlu kamu ketahui, adalah sebagai berikut :

1. Gemar menyimpan barang yang seringkali dianggap tidak bernilai

Bagi seorang hoarder setiap barang yang dimiliki tidak perlu untuk disingkirkan. Semua barang dianggap memiliki nilai dan selalu berharga. Maka barang-barang itu akan menumpuk dan terus bertambah.

Contoh barang-barang tersebut adalah majalah lama, plastik-plastik, kardus, baju-baju lama dan masih banyak lagi.

Selalu ada alasan untuk mempertahankan barang-barang tersebut. Keterikatan akan barang-barang tersebut sulit untuk dipisahkan.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x