5 Pemicu Gangguan Identitas Gender, Dari Saltum Hingga Nomor 5 yang Bikin Merinding

- 24 Januari 2022, 15:02 WIB
Ilustrasi gender.
Ilustrasi gender. /

GALAMEDIA – Banyak sekali masalah yang dihadapi warga dunia saat ini, termasuk gangguan identitas gender (GIG).

GIG sendiri sebenarnya penyakit kejiwaan, mental, dan emosi, bukan penyakit fisik karena secara fisik semua normal.

Karena itu, dalam istilah fikih mereka tidak bisa disebut khuntsa atau waria.

Mengapa?

Baca Juga: Nama Lengkap, Usia dan Jumlah Kekayaan Raja Salman yang Dikabarkan Meninggal Dunia

Karena faktanya berbeda. Khuntsa atau atau waria diciptakan dengan alat kelamin ganda.

Para fuqaha pun mengembalikannya pada mana dari dua kelamin ini yang berfungsi dominan.

Dari sanalah hukum ditetapkan. Jika yang dominan laki-laki, maka dihukumi laki-laki. Jika yang dominan perempuan, maka dihukumi perempuan. Ini berbeda dengan GIG.

Pertanyaannya, apa yang memicu GIG?

Berikut penjelasannya yang Galamedia rangkum dari akun IG @har030324 milik K.H. Hafidz Abdurrahman:

Baca Juga: Minta Maaf, Edy Mulyadi Ungkap Arti Ucapan 'Kalimantan Tempat Jin Buang Anak'

1. Lingkungan keluarga atau masyarakat

Misalnya, keluarga yang tidak bisa menerima kelahiran anak dengan jenis kelamin tertentu kemudian terucap, "Kami sebenarnya ingin anak laki," padahalnya anaknya perempuan atau sebaliknya.

Atau, "Coba, kalau kamu laki-laki, kamu bisa bantu ibu." Dan sebagainya. Ini bisa menjadi pemicu "berbeloknya" orientasi seseorang.

Baca Juga: Ngaku Khilaf Transfer Rp210 Juta ke Eks Penyidik KPK, Azis Syamsuddin Kini Dituntut 4 Tahun 2 Bulan Penjara

2. Kebiasaan.

Mulai dari berpakaian yang menyalahi gender, sampai tingkah laku. Jadi biasakan mengenakan pakaian sesuai gender.

3. Pergaulan.

Anak laki yang suka bergaul dengan lawan jenis, bisa meniru atau terpengaruh dengan lawan jenisnya. Begitu sebaliknya.

Baca Juga: Nama Lengkap, Usia dan Jumlah Kekayaan Raja Salman yang Dikabarkan Meninggal Dunia

4. Tsaqafah yang masuk ke otak dan hati anak-anak

Tsaqafah ini adalah pengetahuan, bisa yang terlihat, terdengar, atau terasakan. Semua mempunyai pengaruh terhadap akalnya.

5. Faktor skenario global

Intinya, karena adanya ledakan demografi maka untuk menghentikannya, dipromosikan hubungan sejenis agar pasangan tidak lagi memiliki fungsi prokreasi.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x