Jangan Gengsi untuk Kentut! Ini 5 Bahaya yang Terjadi Jika Menahan Kentut

- 12 Juli 2022, 17:44 WIB
Bahaya menahan kentut//pexels.com/Sora Shimazaki
Bahaya menahan kentut//pexels.com/Sora Shimazaki /

GALAMEDIA - Siapa di antara kalian yang suka menahan kentut? Rata-rata, seseorang bisa kentut 15 kali sehari dan jumlahnya dapat mencapai 40 kali lho!

Kentut disebabkan oleh udara dan gas tubuh yang terperangkap. Meskipun normal, terkadang kentut dapat mengeluarkan bunyi yang keras dan bau menyengat. Itulah kenapa, tidak sedikit orang yang menahan kentut ketika mereka sedang bersama orang lain.

Sebenarnya, menahan kentut memiliki efek negatif yang dapat mengganggu kesehatan. Sebab, akan terjadi penumpukan gas pada usus yang bisa memicu distensi perut, dengan sebagian gas diserap kembali ke dalam sirkulasi dan dihembuskan dalam napas.

Baca Juga: Liverpool vs Manchester United Pukul 19.30 WIB, LINK NONTON LIVE STREAMING Tinggal Klik

“Penumpukan gas yang berlebihan di usus bisa menyebabkan kembung dan perut mengeluarkan bunyi gemericik,” kata Gill Hart, direktur ilmiah YorkTest Laboratories.

Kentut adalah gas yang dikeluarkan dari saluran pencernaan. Usus menghasilkan gas dari limbah bakteri yang mencerna makanan. Gas bergerak di sekitar usus besar dan terkumpul di rektum.

Ketika volumenya cukup besar, bisa memicu relaksasi sfingter ani, memungkinkan pelepasan gas melalui anus. Gas dalam jumlah yang berlebihan dapat diproduksi jika Kamu banyak mengonsumsi makanan yang sulit dicerna.

Baca Juga: Mulai Tayang Besok! Ini Jadwal dan Harga Tiket Film Ivanna di Bioskop CGV dan Cinepolis Bandung 13 Juli 2022

Kandungan gas dalam kentut bermacam-macam, seperti nitrogen, karbon dioksida, hidrogen, metana, dan belerang. Hidrogen dan metana membuat kentut gampang keluar, sementara sulfur menyebabkan kentut berbau tak sedap.

Jadi, kentut merupakan cara alami tubuh untuk mengeluarkan gas berbahaya. Jika Kamu menahan kentut, itu berarti Kamu melakukan perlawanan terhadap fungsi alami tubuh.

Dengan menahan kentut, Kamu menyimpan gas beracun di dalam tubuh terlalu lama, melawan keinginan tubuh. Saat menahan kentut, ada kemungkinan seseorang mengalami kondisi yang disebut divertikulitis di rektum, yaitu berkembangnya kantong kecil di lapisan usus dan memicu peradangan. Walaupun jarang terjadi, kondisi ini memerlukan perhatian medis.

Baca Juga: KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo Ingatkan Prajurit TNI AU Adaptasi Terhadap Dinamika Adalah Suatu Keharusan

Pakar gastroenterologi dari University of New South Wales, Australia, profesor Clare Collins, mengatakan bahwa gas di usus besar tidak akan hilang begitu saja walaupun Kamu menahannya. “Seberapa keras Kamu mencoba menahan kentut, pasti akan keluar begitu kamu rileks,” kata Clare.

Berikut ini adalah dampak dari menahan kentut, simak sampai selesai ya gengs.

1. Perut kembung

Kentut merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan gas yang menumpuk di usus. Oleh karena itu, jika seseorang sering menahan kentut, bukan tak mungkin seseorang tersebut akan mengalami keluhan perut kembung.

Baca Juga: Sinopsis Film How Are You Really? yang Siap Mengaduk-aduk Emosi Penonton

Seseorang yang mengalami perut kembung akibat menahan kentut, tentu akan merasa sangat terganggu, sering merasa begah atau bersendawa. Salah satu komplikasi dari keadaan ini adalah penurunan nafsu makan.

2. Keracunan gas

Salah satu unsur pada kentut adalah metana. Jika tidak dikeluarkan dari dalam tubuh, unsur metana yang terus-menerus bertambah dapat berubah menjadi racun. Oleh karena itu, sering menahan kentut kerap dikaitkan dengan kejadian keracunan.

Terkait keracunan gas akibat sering menahan kentut, para ahli masih memperdebatkan hal ini. Namun tidak ada salahnya untuk selalu waspada.

Baca Juga: GRATIS LINK NONTON LIVE STREAMING Liverpool vs Manchester United, Kick-Off Pukul 19.30 WIB

3. Wasir

Saat menahan kentut, otot anus akan menegang dan pembuluh darah akan melebar. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, maka seseorang bisa terkena wasir.

Penderita wasir akibat terlalu sering menahan kentut akan mengalami buang air besar berdarah, gatal pada anus, nyeri saat duduk, dan berisiko tinggi mengalami anemia bila keluhan tak segera diatasi.

4. Infeksi divertikulosis

Sering menahan kentut juga dapat membuat usus tertekan oleh sejumlah gas yang terperangkap. Pada kasus tertentu, tekanan ini dapat memicu timbulnya kantung pada dinding usus yang disebut divertikula. Kantung-kantung ini dapat terkena infeksi kuman dan menyebabkan divertikulosis.

Baca Juga: Prodi Manajemen Unisba Beri Pelatihan Pembuatan Tepung Mocaf di Desa Rende, Dukung juga Program Desa Wisata

Divertikulosis sering terjadi tanpa gejala yang spesifik. Namun pada beberapa kasus, kondisi ini juga dapat menyebabkan keluhan perut kembung, nyeri, sensitif atau kram, demam menggigil, diare dan sembelit, serta mual maupun muntah.

5. Peritonitis

Penyakit ini disebabkan akibat adanya peradangan pada jaringan yang melapisi dinding bagian dalam perut (peritoneum). Peritonitis merupakan salah satu komplikasi yang terjadi akibat infeksi divertikulosis kronis.

Seseorang yang mengalami peritonitis akan mengalami gejala berupa kelelahan, demam tinggi, perut kembung, detak jantung meningkat, mual dan muntah, serta kesulitan buang air besar. Peritonitis merupakan kondisi gawat darurat, yang membutuhkan pertolongan medis segera. Ini karena peritonitis yang dibiarkan dapat mengancam nyawa penderitanya.

Baca Juga: Bupati Bogor Ade Yasin Besok Akan Jalani Sidang Perdana Kasus Suap BPK RI

Nah itulah dampak yang tidak baik jika kamu menahan kentut, namun, bukan berarti Kamu bebas kentut di mana pun dan kapan pun ya.

Apabila Kamu sedang bersama seseorang dan ingin kentut, segera pergi ke toilet. Hanya saja, jika tidak bisa ‘melarikan diri’ dari situasi tersebut, ada beberapa cara untuk membatasi suara kentut.

Jika kamu tidak bisa meninggalkan ruangan ketika ingin kentut, segera condongkan tubuh ke depan atau diam-diam mengangkat satu pantat ke samping untuk mengeluarkan kentut. Dan, jangan lupa menyesuaikan pola makan untuk mengurangi kemungkinan perut kembung.Salam sehat selalu.***

 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah