KISAH NYATA! Tukang Bubur Naik Haji, Warsini: Punya Cita-Cita Naik Haji Sejak Usia Muda, Sisihkan Penghasilan

- 19 Juli 2022, 13:34 WIB
Kisah Nyata Tukang Bubur Naik Haji, Warsini: Sisihkan Penghasilannya Bercita-Cita Naik Haji Sejak Usia Muda
Kisah Nyata Tukang Bubur Naik Haji, Warsini: Sisihkan Penghasilannya Bercita-Cita Naik Haji Sejak Usia Muda /haji.kemenag,go.id


GALAMEDIA - Sinetron Tukang Bubur Naik Haji sempat menjadi fenomenal pada masanya. Konon, sinetron yang dibintangi Mat Solar, Uci Bing Slamet, Nani Wijaya, dan sederet artis lainnya memiliki episode hingga 2.185.

Berkisah tentang sosok Sulam (Mat Solar), yang bekerja sebagai penjual bubur ayam keliling, karena kesabaran, ketekunan dan kebiasaan menabung, cita-citanya naik haji akhirnya terlaksana.

Kisan Mat Solar di sinetron tersebut ternyata nyaris sama dengan kehidupan nyata yang dialami oleh Warsini (60) jemaah haji asal Balikpapan, Kalimantan Timur.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini 19 Juli 2022: Reyna Ingin Bertemu dengan Elsa, Andin Terdiam

Sejak muda ia merantau dari tanah kelahirannya di Kediri Jawa Timur ke Balikpapan. Setelah suaminya berhenti sebagai karyawan perusahaan sementara anak-anaknya masih kecil, Warsini memutuskan berjualan bubur kacang ijo, bubur ketan item, dan bubur sumsum dibantu suami.

Sejak muda Warsini sudah bercita-cita ingin naik haji, bertahun-tahun ia menyisihkan penghasilannya lalu ditabung. “Sehari-hari saya jualan bubur kacang ijo, bubur ketan item, bubur sumsum, saya yang jualan, suami bantu-bantu. Dulu suami pernah kerja di perusahaan, sudah berhenti, sementara anak masih kecil-kecil,” tutur Warsini.

“Penghasilan dari jualan bubur tak tentu, tapi setiap harinya saya sisihkan untuk nabung pergi haji, cita-cita saya sejak muda, pergi haji. Lama nabungnya, tapi saya tetap sabar,” sambungnya.

Baca Juga: Terlalu Banyak Habiskan Waktu dengan Gawai Selama Pandemi, Warga Australia Alami Gangguan Mata, Ini Faktanya

Ibu beranak tiga dan sudah memiliki cucu ini sejak memulai usahanya sudah mencanangkan program Jumat Berkah. Pada hari-hari biasa harga setiap porsi buburnya dihargai Rp7.000,00, maka setiap Jumat menjadi Rp5.000,00. Ia pun menggratiskan buburnya bagi orang yang ingin makan bubur tapi tidak punya uang.

“Setiap Jumat saya punya program Jumat berkah, saya turunkan harga jualannya, di hari biasa saya jual Rp7.000,00 setiap Jumat jadi Rp5.000. Jumat berkah ini sudah saya lakukan sejak memulai usaha ini. Saya cari berkahnya dengan menurunkan harga jualan saya,” ujar wanita yang selalu melafalkan kalimat syukur saat berbincang.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Sumber: haji.kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x