“Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka (kembali) mempersekutukan-Nya.”
Oleh karena itu, Syaikh Sa’ad bin Turki Al Khotslan menegaskan, Sang Khalik bisa saja mengabulkan hajat dan harapan semua orang.
Baca Juga: Surat Yasin Lengkap Ayat 1-83, Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan Indonesia
“Bahkan Allah SWT mengabulkan doa iblis. Iblis berkata ‘Berikan aku waktu sampai hari kebangkitan.’ Dan Dia berfirman, ‘ engkau termasuk mereka yang diberi tangguh waktu’ (Al A’raf ayat 14-15-red.),” ujarnya menambahkan.
Syaikh Sa’ad bin Turki Al Khotslan juga menyebutkan bahwa Ilahi Rabb kadang mengabulkan hajat orang kafir dan terkadang mengabulkan hajat orang fasik.
“Allah bisa jadi mengabulkan doa siapapun. Hanya Allah SWT yang mengetahui hikmahnya,” katanya lagi.
Kendati demikian, hindarilah sebisa mungkin perbuatan-perbuatan yang bisa mengundang murka-Nya.
Itulah penjelasan mengenai apakah pelaku dosa besar doa mereka akan dikabulkan Allah SWT atau tidak.***