Ada juga hadits lain seperti berikut ini, yang artinya:
Rasulullah SAW menceritakan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu lalu menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata,
”Ya Rabb..ya Rabb…”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya dari yang haram, dicukupi dari yang haram, maka bagaimana mungkin dikabulkan doanya?” (Diriwayatkan oleh Muslim no. 1015).
Berdasarkan hadits-hadits tersebut, maka jauhilah dosa agar Allah SWT sayang dan mengabulkan semua doa.
Namun benarkah secara saklek doa para pelaku dosa besar tak akan diijabah Ilahi Rabb?
Mengutip dari Youtube ShahihFiqih “-Syaikh Sa'ad bin Turki Al-Khotslan”, 7 Juni 2022, simak penjelasannya.
Syaikh Saa’d bin Turki Al-Khotslan mengatakan, hajat dari para pelaku dosa masih mungkin dikabulkan Allah SWT.
“Doa pelaku dosa besar mungkin saja dikabulkan. Bahkan hajat orang kafir sekalipun mungkin dikabulkan,” tuturnya.
Hal ini sesuai dengan Al Qur’an Surat Al-Ankabut ayat 65 yang artinya: