GALAMEDIANEWS – Memperingati Hari Pers Nasional setiap tanggal 9 Februari, teringat pula Raden Mas Tirto Adhi Soerjo. Siapakah dia?
Dalam buku Tirto Adhi Soerjo karya M Arief Rahman berkisah tentang sesosok pria perintis nasionalisme kebangsaan Indonesia kelahiran Blora tahun 1880.
Ia dikenal sebagai bapak pers nasional dan telah diangkat menjadi pahlawan nasional. Sewaktu kecil, ia diberi nama Djokomono dan merupakan anak ke-9 dari 11 orang bersaudara.
Baca Juga: Bayi yang Lahir di Reruntuhan Gempa Bumi Suriah, Sang Bayi Selamat tetapi Ibu nya Meninggal
Ketika lulus dari ELS Europeesch Lagere School (ELS), Tirto melanjutkan pendidikan ke sekolah dokter Jawa atau STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) di Batavia.
Mengingat dirinya adalah keturunan ningrat, ia seharusnya lanjut studi di OSVIA yakni sekolah calon pangreh praja pribumi.
Akan tetapi, ia tetap memilih untuk studi di STOVIA. Semasa kuliah Tirto bekerja sebagai wartawan dan sibuk menenggelamkan diri dalam pekerjaannya. Alhasil, ia malah dikeluarkan dari STOVIA.
Pramoedya Ananta Toer, seorang sastrawan terkemuka mempunyai dugaan lain mengapa Tirto dikeluarkan. Menurut Pramoedya, kemungkinan besar penyebabnya adalah Tirto ketahuan mengeluarkan resep untuk seorang teman Tionghoa yang miskin. Saat itu, ia belum memperoleh izin untuk mengeluarkan resep.
Karir jurnalistik
Semangat Tirto dalam bidang jurnalistik masih membara, ia rajin mengirim tulisannya ke sejumlah surat kabar Belanda. Pada tahun 1903, ia ditunjuk menjadi pemimpin redaksi 'Pemberita Betawi'.