Setan Dibelengu di Bulan Ramadhan Tapi Orang Tetap Bisa Kesurupan, Berikut Pendapat Para Ulama

- 22 Maret 2023, 21:31 WIB
Ilustrasi setan dibelengu di bulan Ramadhan.
Ilustrasi setan dibelengu di bulan Ramadhan. /Pixabay/KELLEPICS

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya tentang sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam “Setan-setan dibelenggu” padahal kita lihat ada orang-orang yang dapat kerasukan (jin) pada siang hari Ramadhan, bagaimana setan-setan dibelenggu (sementara) sebagian orang ada yang kerasukan (jin)?

Beliau menjawab dengan mengatakan: “Dalam sebagian riwayat hadits (disebutkan) “Setan-setan pembangkang dibelenggu (di bulan Ramadan)” atau “diikat”, yaitu dalam riwayat Nasa’i.

Baca Juga: PUASA RAMADHAN, Jangan Sampai Terlewat Hal Penting Ini

Hadits seperti ini termasuk perkara ghaib, sikap orang muslim adalah menerima dan membenarkannya. Dan tidak kita memperbincangkan (apa kenyataan sesungguhnya) di balik itu.

Karena sikap tersebut lebih menyelematkan agama seseorang dan lebih bagus akibatnya. Oleh karena itu ketika Abdullah bin Imam Ahmad berkata kepada bapaknya: “Sesungguh orang kerasukan (jin) pada bulan Ramadan (maksudnya mengapa sampai terjadi padahal katanya setan dibelenggu)”. Imam Ahmad berkata: Begitulah hadits ini dan jangan membicarakan (lebih dalam masalah) ini.

Tampaknya, yang dimaksud 'dibelenggu' adalah dibelenggunya setan dari upayanya menyesatkan manusia, dengan dalil banyaknya kebaikan dan orang yang bertaubat kepada Allah Ta’ala di bulan Ramadhan." (Majmu Fatawa, hal. 20)

Kesimpulannya, (makna) setan dibelenggu adalah bersifat hakiki (nyata), Allah yang lebih mengetahui tentang hal tersebut. Dan hal itu tidak harus berarti bahwa kejelekan dan kemaksiatan tidak terjadi di antara manusia.

Wallahu’alam.***

Halaman:

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: islamqa.info


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x