Mandi Junub Setelah Subuh, Apakah Membatalkan Puasa? Dan Tata Cara Membersihkan Hadas Besar

- 22 Maret 2023, 21:47 WIB
Mandi junub, tata cara serta bacaan doa dan niat mandi wajib bagi laki-laki dan perempuan sesuai tuntunan sunnah
Mandi junub, tata cara serta bacaan doa dan niat mandi wajib bagi laki-laki dan perempuan sesuai tuntunan sunnah /PXHERE / /

GALAMEDIANEWS - Apakah ibadah puasa di bulan Ramadhan menjadi batal atau tidak sah. Bila seorang muslim melakukan mandi junub setelah waktu subuh?

Melaksanakan mandi wajib atau mandi Junub adalah ibadah yang harus dilakukan bagi yang sedang memiliki hadas besar seperti keluar mani.  Perempuan muslim pasca haid selesai wajib juga melaksanakannya untuk membersihkan dari diri hadas besar. 

Agar mencapai kesucian sesuai sunnah, maka mandi wajib harus dikerjakan dengan tata cara, niat dan doa yang sesuai dengan tuntunan. Untuk kembali suci setelah haid atau selepas berhubungan suami istri. 

Menurut situs kemenag.go.id, melaksanakan mandi junub sangat disarankan saat akan memulai puasa. Begitu pula saar akan melaksakan shaum di bulan Ramadhan. Melaksanakan ibadah dalam keadaan suci dari hadas besar disebutkan oleh Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu: 

Artinya: Barangsiapa di waktu Subuh masih junub atau perempuan haid yang sudah suci sebelum fajar. Kemudian keduanya tidak mandi kecuali setelah fajar, maka puasa pada hari itu sudah mencukupi bagi keduanya. 

Dasar Sah Puasa dalam keadaan Junub di Bulan Ramadhan

 Baca Juga: Doa Awal Ramadhan, Menyambut Puasa 1444 Hijriah

Keadaan junub hingga setelah waktu Subuh ini berdasarkan Nabi SAW. Beliau pernah menunda untuk melakukan mandi junub hingga Subuh. Namun kemudian beliau melaksanakan puasa. Ini menjadi dasar sahnya puasa sebelum melakukan mandi besar.

Hal terserbut sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim, dari Sayidah Aisyah dan Ummu Salamah;

"Sesungguhnya Nabi Saw pernah ketika waktu Subuh dalam keadaan junub dari jimak, kemudian beliau mandi dan berpuasa." Hadis diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Muslim.

Imam Muslim menambahi dalam hadis yang bersumber dari Ummi Salamah: 'Dan Nabi Saw tidak mengqada puasanya.'

Doa dan Niat Mandi Junub untuk laki-laki dan perempuan

Bacaan doa dan niat mandi junub ini bisa dilakukan juga pada bulan puasa Ramadhan ini: 

Bacaan latin doa mandi junub

"Bismillahirahmanirahim; Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardlon lillahi ta'ala".

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Mandi Junub Sesuai Sunnah

Dikutip Galamedianews dari kanal Youtube Atsar Muslim 'Panduan: Tata Cara Mandi Junub Sesuai Sunnah - Ustadz Khalid Basalamah, MA sebagai berikut:

  • pertama mencuci telapak tangan 3 kali.
  • langkah Kedua dari tata cara mandi junub yatu mencuci kemaluan dari depan dan belakang secara baik dengan menggunakan tangan kiri.
    Kenapa tangan kiri, karena Nabi SAW tidak menggunakan tangan kanan dalam membersihkan diri.
    "Dijelaskan dalam hadis Bukhori Aisyah berkata. Nabi SAW tidak menggunakan tangan kanan kecuali pada hajat-hajat yang baik. Dan tangan kiri beliau digunakan untuk membersihkan kemaluannya", kata Ustadz Khalid Basalamah.
  • Ketiga, berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat dengan catatan tetap menjaga wudhu dari perkara yang membatalkannya. Dan tidak menyentuh kemaluannya dengan tangan manapun.
    "Artinya mencuci telapak tangan membersihkan kemaluan sampai bersih. Mau pakai sabun lebih bagus, sampai benar-benar bersih lalu kita wudhu", kata Ustadz Khalid Basalamah.
    Setelah wudhu seperti wudhu sholat,
  • dilanjutkan (keempat) menyela-nyela rambut dengan jari-jari sebanyak 2 kali.
    Ambil air di jari-jari kemudian disentuhkan di bagian kulit kepala sebanyak 3 kali.
  • Selanjutnya langkah yang kelima, kata Ustadz Khalid Basalamah, mengguyurkan 3 cidukan air sepenuh dua telapak tangan. Atau satu timba bisa juga shower, ke atas kepala hingga kulit kepala basah dengan sempurna.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: Kementrian Agama YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x