Untuk dapat konsisten, banyak hal yang terlibat di dalamnya, misalnya proses yang harus konsisten, orang yang memasak, takaran bumbu, mesin yang dipakai, cuaca, hingga mesin penyimpanan.
Dibandingkan dengan orang yang jualan aksesori, mereka tidak akan khawatir tentang barang yang basi, penyimpanan basi, atau salah estimasi penjualan, misalnya jualan hanya laku 70 persen.
Untuk pengusaha makanan, 30 persen dari barang atau makanan yang tidak laku akan menjadi basi.
Sementara itu, pengusaha kuliner harus benar-benar memperhatikan hal-hal dan faktor-faktor yang dapat membuat bahan dagangan basi atau tidak konsisten. Misalnya sayur yang disuplai dari tempat yang berbeda dapat memiliki rasa yang berbeda pula.
Itulah pentingnya untuk membuat management suplai, dengan cara jangan hanya mengandalkan satu supplier.
Selanjutnya, sebisa mungkin meminimalkan masalah yang terjadi di gudang penyimpanan. Masalah yang sering terjadi di gudang penyimpanan adalah human error, misalnya salah catat, salah info tanggal masuk, atau tidak tahu tanggal kedaluwarsa.
3. S.O.P
Prosedur Operasi Standar (S.O.P) atau Tata Cara Kerja Baku harus menjadi patokan untuk semua yang terlibat, Itu menjadi aturan mutlak yang harus dipatuhi oleh tukang masak, orang yang membungkus atau bagian packaging, belakang kasir, dan semua karyawan yang terlibat.