Ikuti Korea Selatan dan Jepang, Menhan Prabowo Subianto Gandeng Perusahaan Raksasa Militer Yunani

- 16 Agustus 2020, 11:54 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. /



GALAMEDIA - Indonesia resmi menggandeng perusahaan raksasa militer asal Yunani, Scytalys untuk membangun sistem pertahanan terintegrasi pertahanan darat, laut, dan udara Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kesepakatan ini ditandai setelah perusahaan yang dipimpin Dimitris Karantzavelos itu berhasil memenangkan tender kompetitif terbuka untuk memegang hak penuh pembangunan sistem pertahanan Indonesia selama tiga tahun ke depan.

Mengutip keterangan resmi perusahaan, Ahad 16 Agustus 2020, Scytalys mendapatkan nilai kontrak sebesar 49 juta dolar AS (sekitar Rp 730 miliar) dari Kementerian Pertahanan untuk pengadaan sistem pertahanan di Indonesia.

"Scytalys telah melanjutkan ekspansi ke pasar internasional, di mana hari ini kami mengumumkan telah menerima kesepakatan senilai 49 juta dolar AS dari Kementerian Pertahanan Indonesia," tulis keterangan resmi perusahaan.

Sistem C4ISR.
Sistem C4ISR.


Dana tersebut akan digunakan untuk membangun sistem pertahanan terintegrasi milik TNI atau yang disebut dengan Command, Control, Communication, Computer, Intelligence, Surveilance, and Reonnaisance (C4ISR).

Program ini, menurut perusahaan, akan membentuk kerangka kerja untuk angkatan bersenjata Indonesia dan membuka jalan dalam mewujudkan kebutuhan dan tujuan operasi jaringan yang dibutuhkan dalam era perang modern.

Baca Juga: Punya Utang Rp 5,4 Miliar, Fadli Zon Ogah Jual Honda Kharisma Tahun 2003

"Kami sangat menghargai pemberian kontrak ini, yang kami anggap penting secara strategis karena akan memungkinkan TNI memperoleh data yang tersistematis, teknologi, dan fasilitas C4ISR yang diperlukan membangun sistem pertahanan Indonesia," kata Karantzavelos.

Sementara itu, EFA Group, yang merupakan induk Scytalys menyatakan bahwa Indonesia bukanlah negara pertama di Asia yang membangun sistem C4ISR, ada juga Korea Selatan dan Jepang yang sudah bekerjasama.

Baca Juga: Jalur Gaza Diserang Pasukan IDF, Roket Sasar Kota di Israel, dan Bentrokan Terjadi di Perbatasan

"Kami percaya bahwa Scytalys akan mengulangi kesuksesan Theon Sensors, perusahaan pemimpin global kami lainnya dalam sistem penglihatan malam dan pencitraan termal," kata Nick Papatsas, Anggota Dewan Scytalys.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x