Rasulullah Menyebut Muharram sebagai Bulannya Allah, Kenapa Ya?

- 20 Agustus 2020, 04:05 WIB
Selamat Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1442 H. (Foto: almanac)
Selamat Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1442 H. (Foto: almanac) /

GALAMEDIA - Dalam Islam ada empat bulan yang dinilai suci setelah bulan suci Ramadhan. Soal keempat bulan itu, dijelaskan dalam surat At Taubah ayat 36.

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثۡنَا عَشَرَ شَهۡرٗا فِي كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوۡمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ مِنۡهَآ أَرۡبَعَةٌ حُرُمٞۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُۚ فَلَا تَظۡلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمۡۚ وَقَٰتِلُواْ ٱلۡمُشۡرِكِينَ كَآفَّةٗ كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمۡ كَآفَّةٗۚ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلۡمُتَّقِينَ

Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.

Apa saja empat bulan suci tersebut?

1. Dzulqo’dah

2. Dzulhijah

3. Muharam

4. Rojab

Tiga bulan berurutan; Dzulqo’dah, Dzulhijah kemudian Muharam. Satu bulan terpisah, yaitu Rojab.

Dan dua diantara empat bulan itu, menjadi pembuka dan penutup tahun kalender Hijriyah.

Muharam sebagai bulan pembuka tahun Hijriyah, dan Dzulhijjah sebagai bulan penutup. Sehingga, satu tahun Hijriyah dibuka dengan bulan suci kemudian ditutup dengan bulan suci.

Kalender Hijriah atau Kalender Islam mengacu pada peredaran bulan, sehingga Tahun Baru Islam tanggal 1 Muharram 1442 Hijriah jatuh pada Rabu 19 Agustus 2020 saat matahari terbenam.
Kalender Hijriah atau Kalender Islam mengacu pada peredaran bulan, sehingga Tahun Baru Islam tanggal 1 Muharram 1442 Hijriah jatuh pada Rabu 19 Agustus 2020 saat matahari terbenam. /pixabay/enriquelopezgarre


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan soal keempat bulan ini,

إنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Sesungguhnya waktu berputar ini sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantara dua belas bulan itu, ada empat bulan suci (Syahrul Haram). Tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharam, kemudian bulan Rajab suku Mudhar; antara Jumadi tsaniah dan Syaban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lalu kemudian menjadi pertanyaan, manakah bulan paling afdhol dari keempat bulan suci itu?

Dalam kitab Lathoiful Ma’aarif, Ibnu Rajab rahimahullah menerangkan,

وقد اختلف العلماء في أي الأشهر الحرم أفضل؟ فقال الحسن وغيره: أفضلها شهر الله المحرم، ورجحه طائفة من المتأخرين، وروى وهب بن جرير عن قرة بن خالد عن الحسن، قال….

Para ulama berbeda pandangan tentang manakah antara bulan suci (asy-hurul hurum) yang paling afdhol? Al-Hasan dan yang lainnya menyimpulkan, yang paling afdhol adalah bulan Allah yang disebut Muharram. Kesimpulan ini dinilai kuat oleh sejumlah ulama yang datang setelah generasi mereka (muta-akhirin).

Wahb bin Jarir meriwayatkan dari Qurroh bin Kholid, dari Al-Hasan beliau berkata,

إن الله افتتح السنة بشهر حرام وختمها بشهر حرام، فليس شهر في السنة بعد شهر رمضان أعظم عند الله من المحرم، وكان يسمى شهر الله الأصم من شدة تحريمه،

“Sesungguhnya Allah telah membuka tahun dengan bulan yang suci dan menutupnya dengan bulan suci pula. Tidak ada satupun bulan dalam satu tahun, yang lebih afdhol di sisi Allah setelah bulan ramadhan, daripada bulan Muharram. Nabi menyebut bulan ini sebagai “Bulannya Allah” karena saking agung kesuciannya.”

Kemudian beliau menyampaikan hadis yang menjadi dalil kesimpulan ini. Yaitu hadis dari sahabat Abu Dzar radhiyallahu’anhu, beliau menceritakan,

“Aku pernah bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, “Malam apa yang paling baik dan bulan apa yang paling utama?”

Jawaban beliau shalallahu alaihi wa sallam,

خير الليل جوفه، وأفضل الأشهر شهر الله الذي تدعونه المحرم

Malam yang paling baik adalah pertengahan malam. Dan bulan yang paling afdhol adalah bulannya Allah yang kalian sebut Muharam. (HR. Nasa-i)

Ucapan selamat tahun baru Islam. //Pixabay via Portal Jember
Ucapan selamat tahun baru Islam. //Pixabay via Portal Jember


Dalam hadis yang lain, Nabi shalallahu alaihi wa sallam juga bersabda,

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم، وأفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل

Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan, adalah puasa di bulannya Allah; Muharam. Dan sholat yang paling afdhol setelah sholat wajib adalah sholat malam. (HR. Muslim, dari sahabat Abu Hurairah)

Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

“Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)

Keterangan:

a. Imam An Nawawi mengatakan, “Hadis ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah.” (Syarah Shahih Muslim, 8:55)

b. As-Suyuthi mengatakan, Dinamakan syahrullah –sementara bulan yang lain tidak mendapat gelar ini– karena nama bulan ini “Al-Muharram” nama nama islami. Berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada di zaman jahiliyah. Sementara dulu, orang jahiliyah menyebut bulan Muharram ini dengan nama Shafar Awwal. Kemudian ketika Islam datanng, Allah ganti nama bulan ini dengan Al-Muharram, sehingga nama bulan ini Allah sandarkan kepada dirinya (Syahrullah). (Syarh Suyuthi ‘Ala shahih Muslim, 3:252)

c. Bulan ini juga sering dinamakan: Syahrullah Al Asham [arab: شهر الله الأصم ] (Bulan Allah yang Sunyi). Dinamakan demikian, karena sangat terhormatnya bulan ini (Lathaif al-Ma’arif, Hal. 34). karena itu, tidak boleh ada sedikitpun friksi dan konflik di bulan ini.

Wallahua’lam bis showab.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x