Network
3. Belajar Untuk Memaafkan Diri Sendiri
Kecenderungan umum di antara mereka yang berperang dengan rasa percaya diri adalah ketidakmampuan untuk memaafkan diri sendiri. Saat ini, sangat mudah untuk terjebak dalam perfeksionisme. Media mendorong standar yang tidak realistis dan kita akhirnya membandingkan diri kita sendiri dengan tingkat kesuksesan yang tidak dapat dicapai. Kita semua manusia dan membuat kesalahan adalah hal yang wajar. Ingatlah bahwa terobsesi dengan kesalahan dan kegagalan masa lalu tidak akan menghasilkan apa-apa selain menyakiti diri sendiri. Jadikan kegagalan di masa lalu sebagai Pelajaran dan sambut masa depan dengan mimpi-mimpi dan cita-cita penuh semangat meraihnya.
Baca Juga: Resep Es Kopi Cincau yang Segar Lengkap dengan Cara Membuatnya
4. Berlatih Bersikap Welas Asih
Beberapa orang yang paling baik hati dan paling berempati adalah mereka yagn mampu berjuang dan memperlakukan diri mereka sendiri dengan penuh pengertian. Tidak ada orang yang sempurna, kita semua mempunyai masalah yang memang terkadang membebani diri kita. Artinya, welas asih adalah mengingat bahwa kita adalah manusia biasa yang tidak sempurna, terkadang kita perlu istirahat alih-alih terus bekerja, mencari bantuan saat kita membutuhkan mereka, atau melakukan sesuatu dengan tujuan membahagiakan diri sendiri.
5. Berbuat Baiklah
Tindakan kebaikan tanpa pamrih, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya, terbukti secara klinis dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan. Saat kita berusaha keras untuk membantu seseorang yang membutuhkan, otak kita melepaskan zat kimia saraf yang disebut endorfin. Molekul kecil ini memainkan peran besar dalam suasana hati, motivasi, dan manajemen rasa sakit.
Dari sudut pandang kognitif, membantu orang lain memberi kita cara logis untuk merasa nyaman dengan diri sendiri. Jika kita menambahkan nilai pada kehidupan orang lain, maka kita memiliki alasan nyata untuk menghargai diri sendiri.***
