Sejarah Kelam Lomba Panjat Pinang, Ternyata Pernah Jadi Bahan Lelucon oleh Belanda, Begini Riwayatnya!

- 7 Agustus 2023, 16:38 WIB
Lomba Panjat Pinang menjadi hiburan masyarakat ketika menyabut hari Kemerdekaan Republik Indonesia./ YouTube putihhitam TV
Lomba Panjat Pinang menjadi hiburan masyarakat ketika menyabut hari Kemerdekaan Republik Indonesia./ YouTube putihhitam TV /

GALAMEDIANEWS - Panjat Pinang merupakan perlombaan yang selalu diadakan saat hari peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya.

Perlombaan Panjat Pinang hampir tak pernah absen dan sudah menjadi tradisi tahunan masyarakat Indoneisia ketika menyambut HUT RI.

Ternyata kegiatan Panjat Pinang sudah ada dari jaman dulu, tepatnya sejak masa kolonial Belanda. Lantas bagaimana sejarahnya? Dan mengapa perlombaan ini menjadi permainan masyarakat yang menjadi turun temurun ?

Simak fakta selengkapnya mengenai lomba panjat pinang yang ternyata memiliki sejarah kelam pada masa penjajahan.


Sebagai Hiburan Masyarakat Belanda

Dilansir dari YouTube putihhitam TV, pada masa penjajahan Belanda, Panjat Pinang dikenal dengan nama De Klimmats yang memiliki makna memanjakan tiang.

Saat itu, lomba Panjat Pinang biasanya diadakan setiap tanggal 31 Agustus untuk merayakan hari ulang tahun Ratu Belanda yang bernama Wilhelmina.

Baca Juga: Biasa Manggung saat Hari Kemerdekaan RI, Berikut Tips untuk Kelompok ‘Ibu-ibu’ dari Pelatih Berpengalaman

Tak hanya itu, kegiatan yang didominasi kaum pria ini juga selalu diselenggarakan oleh bangsa Belanda ketika mereka sedang melakukan pesta atau acara penting lainnya.

Bisa dikatakan jika hal itu menjadi sebuah hiburan bagi masyarakat Belanda.

Panjat Pinang pada jaman dulu juga sama seperti dengan saat ini, bedanya pada waktu itu hadiah yang digantungkan di puncak adalah bahan-bahan pokok seperti beras, gula, tepung dan pakaian.

Sebagaimana kita tahu, rakyat Indonesia saat itu mengalami kehidupan yang serba kekurangan, sehingga kebutuhan pokok menjadi barang yang mahal dan sulit didapatkan.

Tentu saja ini sangat berbeda dengan permainan panjat pinang pada jaman sekarang, yang memperebutkan hadiah yang menarik dan bervariasi seperti sepeda, alat-alat rumah tangga, hingga uang tunai.

Ketika orang Indonesia yang mengikuti permainanna bersusah payah memajat pohon pinang dan meraih hadiah, bangsa Belanda hanya menonton dari bawah.

Baca Juga: 6 Daftar Promo Kuliner Special HUT RI-78, Diskon Hari Kemerdekaan Selama Bulan Agustus 2023

Karena bagi mereka permainan panjat pinang seperti sebuah lelucon dan hiburan, serta dapat mereka tertawakan ketika pesertanya ada yang terjatuh.

Karna fakta-fakta kelam yang demikianlah sehingga tak sedikit orang yang menentang untuk tidak ingin diadakan kembali perlombaan Panjat Pinang di masa sekarang, terutama dalam perayaan kemerdekaan Indonesia.

Sebagian lagi juga menganggap jika permainan ini hanya membawa kenangan buruk di masa lalu, terutama di masa penjajahan, dimana Indonesia mengalami penindasan dan ditertawakan oleh bangsa lain.

Ada juga yang beranggapan jika Panjat Pinang dipakai dengan menyamakan strata sosial yang ada di masyarakat.


Kini Jadi Budaya Indonesia

Disisi lain perlombaan Panjat Pinang ini juga dinilai untuk meneladani rakyat Indonesia ketika melawan penjajah. Beberapa nilai positif yang dapat diambil dalam permainan ini yakni semangat, kerjasama, dan pantang menyerah untuk meraih sesuatu.

Namun dibalik pro dan kontranya, kita harus akui bahwa masyarakat Indonesia dan Panjat Pinang seakan tidak bisa dipisahkan karena sudah mengakar sebagai bagian budaya dari Nusantara.

Bahkan perlombaan ini selalu dinantikan oleh masyarakat ketika menjelang tanggal 17 Agustus, yang mana hari itu menjadi hari yang bersejarah bagi Indonesia.

Saking populernya, Panjat Pinang dapat kita temui diseluruh penjuru Indonesia dari Sabang-Merauke, sebagai pembuktian bahwa kegiatan ini bukan hanya jadi permainan semata, namun sudah sangat berkaitan erat dengan budaya dan tradisi Indonesia.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: YouTube putihhitam TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah