- Sebagai zat pembangun jaringan tubuh seperti otot, tulang, mata kulit, jantung, dan hati pada janin dalam kandungan.
- Membentuk sel-sel darah, cairan ketuban agar pertumbuhan janin sempurna.
- Membangun pertumbuhan jaringan dan plasenta hingga sel otak pada janin.
- Menjadi antibodi bagi ibu dan janin, sehingga tidak rentan terserang penyakit.
- Menjaga kesehatan tulang ibu dan janin.
Kurangnya kebutuhan protein pada ibu, tidak hanya berisiko melahirkan bayi stunting, namun juga memicu terjadinya kelainan fisik pada bayi, seperti bibir sumbing atau kelainan fisik lainnya.
Bahkan efek lanjutan dari kekurangan protein ini, dapat menyebabkan kurang sempurnanya pembentukan Air Susu Ibu (ASI) kelak saat masa laktasi.
Bermacam sumber protein mudah dijumpai di sekitar kita, seperti protein hewani dari daging sapi, ayam, ikan, telur, susu dan sebagainya. Atau juga protein nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti tempe, tahu, kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang almond, dan sebagainya.
Cara mengolah ragam protein ini agar tidak menambah kandungan lemak yang berlebihan, sebaiknya dimasak dengan direbus, dikukus atau sesekali ditumis. Yang perlu diperhatikan adalah hindari penggunaan minyak yang terlalu banyak.