Polusi Udara Jakarta, Seberapa Berisiko bagi Pernapasan?

- 16 Agustus 2023, 07:28 WIB
ilustrasi paru-paru yang dapat terganggu oleh polusi udara
ilustrasi paru-paru yang dapat terganggu oleh polusi udara /unsplash/

Berkaitan dengan buruknya kualitas udara akhir-akhir ini, Ngabila menuturkan bahwa tidak ada tren kenaikan kasus ISPA.

Menurutnya, pola kasus ISPA akan sama dari tahun ke tahun, yakni mulai meningkat pada bulan September, lalu puncaknya di bulan Oktober sampai November. Kemudian akan kembali menurun sesudah Maret.

"Tidak ada kenaikan kasus ISPA yang bermakna sejak bulan April 2023 sampai dengan Juli 2023. Tren masih tetap," sambungnya.

Kasus ISPA 2022 vs 2023

Sedangkan, menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia, terjadi peningkatan kasus penyakit saluran pernapasan (ISPA) pada 2023 dibandingkan 2022.

“Ini kondisi yang kita lihat kurang lebih seperti era sebelum covid-19 di 2019-2018. Di 2020-2021, penyakit memang mungkin mayoritas mengalami covid-19, untuk saluran napas akut, 2022 mulai sedikit meningkat, di 2023 meningkat, dan kembali polanya seperti pada era 2019-2018," jelas Dwi.

Berkaitan dengan memburuknya kualitas udara Jakarta, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, menghimbau agar warga Jakarta menggunakan masker saat ke luar rumah.

“Untuk mengantisipasi polusi udara sebaiknya kalau seandainya kita keluar dari ruangan tertutup menuju ruangan terbuka sebaiknya menggunakan masker," tutur Ngabila, Senin, 14 Agustus 2023.***

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: AntaraNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah