Network
GALAMEDIANEWS - Sakit kepala bisa dialami oleh siapapun. Terkadang, ada yang harus mengonsumsi obat agar bisa menghilangkan rasa sakit kepala itu.
Salah satu jenis sakit kepala yang cukup sering dikeluhkan adalah migrain. Kondisi ini ditandai dengan sakit kepala pada satu sisi dengan intensitas sedang hingga berat.
Biasanya, pada kondisi tertentu dan pada orang tertentu, keluhan ini dapat berlangsung cukup lama. Tapi jangan khawatir, banyak cara untuk mengatasi sakit kepala.
Selain mengonsumsi obat dan istirahat, minum kopi dipercaya mampu meredakan gejalanya. Benarkah? Apakah meminum kopi bisa menghilangkan sakit kepala itu mitos atau fakta? Mari simak penjelasan di bawah ini.
Penelitian menunjukkan, saat kita mengalami sakit kepala, khususnya migrain, tubuh akan melepaskan senyawa kimia bernama adenosine.
Kopi menghambat kerja adenosine
Pelepasan ini mengakibatkan berbagai perubahan pada fungsi tubuh, seperti muncul hambatan kerja otak, dan pembuluh darah yang melebar sementara.
Bahkan, bisa jadi ada gangguan sistem otak yang mengatur tidur dan pergerakan tubuh. Akibatnya, penderita akan merasa sakit kepala dan sulit berkonsentrasi.
Namun, kopi ternyata dapat menjadi salah satu solusi atau cara menghilangkan sakit kepala. Kok bisa? Ya, karena kafein yang ada di dalam kopi mampu menghambat kerja adenosine.
Caranya, memberikan efek mengecilkan pembuluh darah, jadi sakit kepala perlahan akan mereda. Sebuah penelitian juga mengonfirmasi hal tersebut.
Dibandingkan pengobatan sakit kepala menggunakan antinyeri biasa, penambahan kafein dalam obat ternyata mampu memperkuat daya kerja untuk meredakan rasa sakit.
Baca Juga: Link Live Streaming Victor China Open 2023 Jumat, 8 September: Kontra Jojo vs Vito di Perempat Final
Tergantung tipe sakit kepala
Kafein memang bisa meringankan gejala sakit kepala. Tapi, tergantung dari tipe sakit kepala yang dialami. Kafein di dalam kopi diperkirakan dapat bantu mengatasi sakit kepala berjenis migrain dan hypnic.
Gejala sakit kepala hypnic mirip dengan migrain, yaitu ada rasa berdenyut pada kedua sisi kepala. Pada dasarnya, sakit kepala ada banyak jenisnya. Selain untuk sakit kepala hypnic dan migrain, kafein belum tentu efektif mengatasi sakit kepala jenis lain.
Misalnya, sakit kepala tipe cluster dengan tanda sakit hebat seperti disayat yang terasa di belakang mata. Dari segi ilmiah, kafein tidak cukup ampuh menghilangkan sakit kepala tersebut.
Kopi Bisa sebabkan migrain
Meski banyak penelitian yang membuktikan manfaat kopi dapat meringankan sakit kepala, tak sedikit juga orang yang mengeluh migrain justru timbul usai minum kopi.
Kafein di dalam kopi memang tidak secara langsung menyebabkan sakit kepala. Namun, pada orang tertentu, dapat terjadi suatu hal yang disebut 'caffeine rebound'.
Baca Juga: 3 SMA dan SMK Terbaik di Kabupaten Banjarnegara, Punya Nilai UTBK yang Tinggi Versi LTMPT
Baca Juga: KTT ke 43 Resmi Ditutup, Jokowi Ajak Seluruh Mitra Negara Memperkuat Kolaborasi
Efek ini terjadi pada mereka yang secara konsisten meminum kopi dalam jumlah besar.
Selain porsi yang terlalu banyak, stimulasi kafein di dalam kopi juga ternyata mampu menimbulkan sakit kepala pada mereka yang tergolong sensitif, sekali pun hanya mengonsumsi sedikit kafein.
Sebuah studi menunjukkan, konsumsi lebih dari 100 mg kafein per hari dapat meningkatkan risiko sakit kepala hampir tiga kali lipat. Namun, hal itu tidak berlaku pada semua orang.
Sebagai antisipasi, sebuah studi di Inggris tahun 2012 menemukan adanya hubungan antara konsumsi kopi dan risiko kematian.
Hasil studinya menunjukkan, risiko kematian terendah berada pada konsumsi kopi tak lebih dari 4-5 cangkir per hari.
European Food Safety Authority juga menyatakan, batas aman konsumsi kafein bagi orang dewasa sehat adalah 400 mg per hari, setara dengan empat cangkir kopi.***
