SAKIT KEPALA Kerap Menggangu? Kenali Dulu Jenis dan Penyebabnya Berikut Ini

- 8 September 2023, 18:35 WIB
Kenali jenis dan penyebab sakit kepala. /Pixabay/geralt//
Kenali jenis dan penyebab sakit kepala. /Pixabay/geralt// /

GALAMEDIANEWS - Sakit kepala sering dianggap sepele karena bisa menimpa siapa saja dan siapa saja. Bahkan bagi sebagian orang, sakit kepala bisa terjadi setiap saat.

Walaupun sakit kepala ini dapat diartikan dengan sederhana sebagai nyeri pada bagian kepala, namun pada kenyataannya ada begitu banyak jenis sakit kepala.

Perbedaan sakit kepala ini bisa dilihat dari penyebab, durasi, gejala, hingga intensitas yang bervariasi.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Timnas Indonesia vs Turkmenistan pada FIFA Matchday, Kick-Off Mulai Pukul 19.30 WIB

Cara pengobatan untuk setiap jenis sakit kepala juga ternyata bisa berbeda. Mari simak lebih lanjut jenis-jenis sakit kepala seperti dibeberkan Tim Medis Siloam Hospital berikut ini.

1. Sakit Kepala Primer

Sakit kepala primer ini adalah sakit kepala tanpa terdapat kelainan struktural pada jaringan otak dan jaringan di dalamnya. Sakit Kepala ini bermacam-macam, yakni:

A. Sakit Kepala Tegang (Tension Type Headache)

Jenis ini merupakan jenis sakit kepala yang paling umum. Sakit kepala tegang cenderung lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan pria.

Durasi dari sakit kepala ini biasanya berlangsung dari 30 menit hingga tujuh hari. Sifat dari sakit kepala ini terasa berat dan menekan pada seluruh kepala dengan intensitas ringan sampai sedang namun tidak bertambah berat karena aktivitas fisik rutin.

Baca Juga: Skrip One Piece Live Action Season 2 Sudah Siap, Produser: Mudah-mudahan Setahun Lagi Bisa Tayang

Hingga saat ini penyebab jenis sakit kepala ini masih belum jelas. Namun, ada beberapa pemicu umum seperti stres, gangguan kecemasan, dan depresi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala tegang.

Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dapat membantu mencegah sakit kepala akibat tegang, antara lain tidur yang cukup, makan dan olahraga teratur, dan mengelola stres.

B. Migrain

Sakit kepala jenis ini merupakan jenis kedua yang paling umum. Sakit kepala migrain ini tak mengenal usia atau dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Gejala migrain bersifat sakit kepala yang berdenyut-denyut pada satu sisi kepala dengan intensitas sedang sampai berat, juga disertai dengan mual dan muntah.

Sakit kepala ini dapat bertambah berat pada aktivitas fisik rutin. Seseorang dengan gejala migrain dapat mengalami rasa tidak nyaman terhadap cahaya terang ataupun suara. Gejala migrain cenderung berulang dan serangannya bisa berlangsung empat jam hingga tiga hari.

Baca Juga: Profil Biodata Lengkap Noviana Kurniati, Kader PDIP yang Dorong Rocky Gerung di Mabes Polri Kebayoran Baru

C. Sakit Kepala Cluster (Cluster Headache)

Sakit kepala cluster yang termasuk dalam Trigeminal Autonomic Cephalalgias (TACs) juga termasuk ke dalam sakit kepala primer. Jenis sakit kepala seperti ini jarang terjadi dan biasanya lebih cenderung menyerang pria di akhir usia 20-an, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa wanita dan anak-anak juga dapat mengalaminya.

Sakit kepala cluster adalah sakit kepala hebat pada mata, atas mata atau samping kepala (satu sisi), atau kombinasi dari ketiga tempat tersebut.

Gejala lainnya adalah mata merah, berair, kelopak mata turun dan atau bengkak, hidung tersumbat atau meler, dahi dan wajah berkeringat, serta pupil mengecil yang terjadi hanya pada satu sisi wajah dan dapat disertai atau tidak dengan kegelisahan.

Biasanya sakit kepala ini berlangsung antara 15 menit hingga tiga jam, dengan frekuensi serangan satu kali dalam dua hari hingga delapan serangan dalam sehari.

2. Sakit Kepala Sekunder

Sakit kepala sekunder adalah jenis sakit kepala yang terjadi berhubungan dengan gangguan pada otak atau struktur di dalamnya, seperti:

  • Infeksi
  • Trauma kepala dan leher
  • Gangguan pembuluh darah otak dan leher
  • Peningkatan atau penurunan tekanan cairan otak, peradangan non infeksi di dalam kepala, atau tumor di dalam kepala
  • Akibat suatu zat (pajanan, kelebihan, penurunan atau pemberhentian suatu zat)
  • Gangguan metabolisme seperti sakit kepala yang berkaitan dengan kurang O2 (hipoxia) dan atau berlebih O2 (hypercapnia). Contohnya pada sleep apnea headache, hipotiroid, hipertensi arteri, serta dialisis dari jantung (cardiac headache)
  • Sakit kepala yang berhubungan dengan gangguan pada kepala, leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, dan struktur wajah serta leher lainya. Contohnya Cervicogenic Headache, yaitu sakit kepala yang berhubungan dari nyeri fascia otot, tulang leher (cervical) dan komponennya, diskus (bantalan tulang belakang), dan atau jaringan lunak yang tidak selalu disertai dengan nyeri leher
  • Sakit kepala pada gangguan psikiatri

 

3. Trigeminal Neuralgia

Trigeminal Neuralgia adalah sakit kepala akibat lesi saraf otak dan nyeri saraf lainnya. Nyeri yang dicirikan seperti sengatan listrik singkat pada satu sisi wajah dan berulang.

Nyeri berlangsung dalam hitungan detik hingga dua menit, dengan intensitas hebat seperti sengatan listrik, menembak, menusuk, dan tajam dengan frekuensi yang bervariasi dari 1-50 kali per hari.

Sakit kepala primer dapat dipertimbangkan sebagai sakit kepala sekunder jika sakit kepala menjadi bersifat kronik dan mengalami perburukan (peningkatan dua kali lipat frekuensi dan/atau intensitasnya). Jangan sepelekan sakit kepala apalagi jika terus-terusan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Apabila sakit kepala yang dirasakan semakin berat dan disertai kaku pada leher, pandangan kabur, gangguan berbicara atau gangguan gerak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter-dokter Siloam Hospital terdekat untuk memperoleh diagnosis dan penanganan medis secara tepat.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Siloam Hospital


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah