Apakah Hubungan Asmara Anda Termasuk Toxic Relationship? Kenali Tandanya

- 1 November 2023, 11:20 WIB
Ilustrasi hubungan toxic
Ilustrasi hubungan toxic / Freepik/pressfoto/

GALAMEDIANEWS – Setiap orang pasti mendambakan sebuah hubungan yang sehat dalam percintaan/asmara mereka. Namun, bagaimana jika kita malah terjebak ke dalam hubungan toxic? Sayangnya, sebagian besar orang yang berada dalam hubungan ini tidak menyadari bahwa dirinya tengah berada di hubungan yang toxic.

Menurut Glass, toxic relationship merupakan hubungan beracun yang berusaha menjatuhkan mental lawannya dengan berbagai bentuk serangan seperti menjatuhkan harga diri, dan martabat orang lain sehingga orang lain merasa dirinya sudah dirusak oleh orang lain.

Pada intinya, toxic relationship adalah hubungan tidak sehat sehingga membuat individu yang terlibat di dalamnya merasa tidak bahagia, direndahkan, mengalami ketidakadilan, selalu menjadi sasaran amarah yang berakhir pada kekerasan verbal, psikologis maupun fisik.

Hubungan seperti ini tidak boleh dianggap sepele. Jika dibiarkan, hubungan yang tidak sehat tersebut dapat memengaruhi kesehatan mental maupun fisik seseorang di dalamnya.

Baca Juga: Tanda Laki-Laki Alfa, Ternyata Memiliki Segudang Sisi Negatif

Tanda-tanda Toxic Relationship

1. Tidak Bisa Menjadi Diri Sendiri

Sulit menjadi diri sendiri karena adanya kontrol dari pihak lain merupakan salah satu tanda toxic relationship. Kondisi ini membuat seseorang selalu bersikap tidak seperti dirinya sendiri, melainkan sesuai dengan tuntutan orang lain.

2. Selalu Dikontrol

Dalam suatu hubungan toxic, akan selalu ada salah satu pihak yang mendominasi dan berusaha untuk selalu memegang kendali. Misalnya saja, pasangan yang terus-menerus mengatur kehidupan sesuai keinginannya, meski tidak sejalan dengan pandangan pasangannya. Dalam situasi ini, pihak yang mendominasi akan terus mengucapkan kalimat-kalimat manipulatif atau melakukan sesuatu yang membuat korban mau tidak mau harus menurutinya.

3. Tidak Mendapat Dukungan

Pada hubungan asmara maupun pertemanan yang tidak sehat, pencapaian salah satu orang justru akan dianggap sebagai suatu kompetisi. Hal ini membuat mereka tidak saling memberikan dukungan atau apresiasi satu sama lain dan justru saling bersaing secara tidak sehat.

4. Tidak Mendapat Kepercayaan

Adanya kepercayaan merupakan salah satu hal yang penting dalam menjalin sebuah hubungan. Namun pada toxic relationship, muncul rasa cemburu secara berlebihan (trust issue) pada salah satu pihak hingga memicu tindakan yang ekstrim, misalnya menyita handphone pasangan, memeriksa isi chat di handphone, atau melarang pasangan berteman dengan orang lain khususnya lawan jenis.

Baca Juga: Tanda-tanda Laki-laki Alpha, Apakah Anda Termasuk Didalamnya?

5. Terlalu Sering Dibohongi

Salah satu kunci hubungan yang sehat adalah kejujuran. Jika salah satu pihak dalam hubungan tersebut sering berbohong dan ketahuan menutupi banyak hal, maka bisa jadi hubungan tersebut sudah tidak sehat atau toxic.

6. Mengalami Kekerasan

Kekerasan, baik dalam bentuk verbal maupun non verbal merupakan hal yang salah dan tidak dapat diwajarkan. Jika mengalami hal tersebut dalam suatu hubungan, maka bisa dipastikan bahwa hubungan tersebut sudah tidak sehat/ toxic.

7. Tidak Terjalin Komunikasi yang Baik

Dalam hubungan yang toxic, biasanya pihak di dalamnya tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Akibatnya komunikasi yang terjadi cenderung berakhir menjadi pertengkaran. Pada akhirnya, masing-masing orang menjadi enggan berbicara satu sama lain, sehingga tidak menemukan solusi dan akhirnya menghindari satu sama lain.

Cara Keluar dari Hubungan Toxic

Berikut kami rangkum beberapa hal yang dapat dilakukan agar lebih mudah untuk keluar dari hubungan toxic yaitu:

· Mengakui adanya permasalahan dalam hubungan tersebut dan tidak terus-menerus menyangkal perasaan dan kenyataan yang sebenarnya.

· Belajar lebih menghargai dan meyakinkan diri sendiri bahwa setiap orang berhak bahagia serta memiliki kebebasan.

· Memulai komunikasi secara sehat dengan saling memahami dan menghindari tindak kekerasan. Namun jika tidak menemukan solusi terbaik, maka perpisahan mungkin lebih disarankan agar hubungan toxic tersebut tidak berlarut-larut.

· Menentukan rencana mengenai hal apa yang akan dilakukan setelah berhasil keluar dari hubungan toxic.

· Memantapkan tujuan untuk mandiri, misalnya dengan mencari pekerjaan baru.

· Jangan ragu untuk bercerita dengan orang terdekat.

· Memberi batasan terhadap orang-orang yang menjadi sumber hubungan toxic tersebut.

· Lebih banyak meluangkan waktu untuk diri sendiri, misalnya melakukan perawatan diri atau meditasi.

· Memperbanyak interaksi dengan orang-orang yang dapat memberikan energi positif dan bisa menjadi support system saat menghadapi permasalahan dalam hubungan.

Baca Juga: Silent Treatment pada Hubungan Romantis: Tanda dan Cara Merespon

Untuk keluar dari hubungan toxic bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi jika hubungan yang terjalin sudah lama. Namun, percayalah bahwa setiap orang berhak mendapatkan pasangan maupun teman yang bisa membuatnya merasa aman dan bahagia. Apabila merasa kesulitan keluar dari toxic relationship, cobalah berkonsultasi dengan seorang psikolog untuk mendapatkan saran terbaik.***

Editor: Lina Lutan

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x