Kenali Gejala Pneumonia pada Anak, Segera Bawa ke Dokter Jika Terjadi Hal Ini

- 9 Desember 2023, 06:05 WIB
Ilustrasi Pneumonia pada anak dan gejalanya.
Ilustrasi Pneumonia pada anak dan gejalanya. /Pixabay /

GALAMEDIANEWS - Pneumonia bisa menyerang siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun pneumonia pada anak-anak bisa diketahui dari gejala awalnya.

Pakar kesehatan anak dari Kelompok Staf Medis Kesehatan Anak Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dr Wahyuni Indawati Sp. A,Subsp. Resp menuturkan, gejala pneumonia anak pada umumnya diawali dengan demam, batuk atau pilek yang diikuti gejala sesak napas. Biasanya gejala ini terjadi dalam 14 hari dan bersifat akut.

"Gejala sesak napas yang biasanya terjadi dalam 14 hari dan bersifat akut," kata dia melalui keterangan tertulisnya seperti dilansir Antaranews, belum lama ini.

Baca Juga: Pembalap Moto GP Quartararo Protes Soal Nasi Goreng, Begini Alasannya

Menurut Wahyuni, gejala sesak napas tersebut ditandai adanya usaha bernapas yang berat, seperti tarikan dinding dada saat bernapas maupun adanya napas cuping hidung. Adanya sesak napas ini menjadi indikasi anak kekurangan oksigen. Jika hal ini terjadi pada anak, segera bawa dia ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut.

Wahyuni menjelaskan, untuk mengenali anak yang mengalami sesak napas, orangtua bisa menghitung frekuensi napasnya dalam satu menit dengan meletakkan tangan di dada anak.

Sesak napas ditandai dengan frekuensi napas cepat, yaitu lebih dari 60 kali per menit untuk usia kurang dari 2 bulan, lebih dari 50 kali per menit untuk usia 2 bulan – 1 tahun, lebih dari 40 kali per menit untuk usia 1 tahun – 5 tahun dan lebih dari 30 kali per menit untuk usia lebih dari 5 tahun.

Baca Juga: Ada Cuti Bersama Desember 2023, Rekomendasi Tempat Wisata di Bandung dan Bekasi yang Instagramable dan HITS

Lebih lanjut Wahyuni yang mengambil subspesialis kesehatan Anak respirologi dan berpraktik juga di RS Pondok Indah itu menuturkan, pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun jamur dan penyebab paling sering adalah virus ataupun bakteri.

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan dapat dimulai dengan menjaga agar infeksi tersebut tidak menyebar ke lingkungan sekitar.

"Misalnya ketika kita sedang tidak sehat, sebaiknya gunakan masker dengan benar, serta jalani etika batuk dan bersin yang tepat dengan menutup mulut dengan lengan baju atas atau tisu kemudian membuangnya ke tempat sampah," jelas dia.

Baca Juga: Pemkot Cimahi Kembangkan Ekonomi Kreatif dengan Cara Gelar 'Cimahi Culinary Festival'

Pencegahan penyebaran infeksi yang juga dapat dilakukan yakni rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun setiap habis batuk dan bersin, setelah memegang permukaan benda terutama di tempat umum, sebelum makan, dan lain sebagainya. Hal ini berlaku tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga anak.

Pneumonia juga dapat dicegah secara efektif dengan pemberian ASI eksklusif, memastikan status gizi yang baik, menghindari asap rokok, dan polusi udara lainnya, serta melindungi anak dengan pemberian imunisasi yang dapat mencegah pneumonia.

Saat ini terdapat beberapa vaksin yang dapat melindungi anak dari penyakit ini, yaitu vaksin Difteri Pertusis Tetanus Hemophilus Influenza B (DPT HiB) yang merupakan vaksin kombinasi, vaksin pneumokokus (PCV), vaksin influenza, dan vaksin MR (measles rubella).***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x