Diabetes dan Obesitas Menjadi Penyakit yang Bisa Terkena Oleh Pekerja Shift Malam

- 12 Mei 2024, 12:15 WIB
Ilustrasi/Seorang perawat beristirahat saat shift malam di sebuah rumah sakit di Cremona, Italia, Minggu (8/3/2020), pada foto yang didapat dari media sosial/ANTARA FOTO/Francesca Mangiatordi/@france_exa/via REUTERS/
Ilustrasi/Seorang perawat beristirahat saat shift malam di sebuah rumah sakit di Cremona, Italia, Minggu (8/3/2020), pada foto yang didapat dari media sosial/ANTARA FOTO/Francesca Mangiatordi/@france_exa/via REUTERS/ /

GALAMEDIANEWS – Bekerja di shift akhir atau bekerja yang mengharuskan di waktu malam memang akan berakibat kepada kondisi badan yang dialami oleh pekerja.

Melakukan sebuah pekerjaan pada shift malam hanya beberapa hari saja dapat mengganggu ritme protein, meningkatkan risiko diabetes.

Dikutip dari Medical Daily, Minggu (12/5/2024), para peneliti studi terbaru dari Washington State University dan Pacific Northwest National Laboratory mengeksplorasi bagaimana pekerja shift malam lebih rentan terhadap gangguan metabolik, termasuk diabetes dan obesitas.

Menurut hasil yang diterbitkan dalam Journal of Proteome Research, bahkan hanya beberapa hari bekerja pada jadwal shift malam mengacaukan ritme protein yang terkait dengan regulasi glukosa darah, metabolisme energi, dan peradangan, proses yang dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis.

Peneliti merekrut relawan yang dijaga dalam jadwal shift malam atau siang yang disimulasikan selama tiga hari.

Para peserta kemudian tetap terjaga selama 24 jam setelah shift terakhir mereka, di bawah pencahayaan, suhu, posisi tubuh, dan asupan makanan yang konstan.

Ketika peserta tetap terjaga, sampel darah diambil untuk mengidentifikasi protein dalam sel-sel sistem kekebalan berbasis darah.

Baca Juga: Saran untuk Jamaah Haji Penderita Diabetes, Begini Kata Praktisi Kesehatan

Beberapa protein ini erat kaitannya dengan jam biologis utama. Karena jam biologis utama yang menjaga tubuh pada ritme 24 jam tahan terhadap jadwal shift yang diubah, tidak ada banyak perubahan untuk protein-protein ini.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah