Apa Itu Skizofrenia, Apakah Benar Pria Rentan Terserang?

- 16 Desember 2023, 21:36 WIB
skizofrenia aktif, gejalanya dapat berupa delusi, halusinasi, bicara tidak teratur, kesulitan berpikir, dan kurangnya motivasi./freepik - @jcomp
skizofrenia aktif, gejalanya dapat berupa delusi, halusinasi, bicara tidak teratur, kesulitan berpikir, dan kurangnya motivasi./freepik - @jcomp /


GALAMEDIANEWS - Skizofrenia adalah kelainan otak kronis yang mempengaruhi kurang dari satu persen populasi di Amerika. Ketika skizofrenia aktif, gejalanya dapat berupa delusi, halusinasi, bicara tidak teratur, kesulitan berpikir, dan kurangnya motivasi. Namun, dengan pengobatan, sebagian besar gejala skizofrenia akan membaik dan kemungkinan kekambuhan dapat dikurangi.

Meskipun tidak ada obat untuk skizofrenia, penelitian mengarah pada pengobatan yang inovatif dan lebih aman. Para ahli juga mengungkap penyebab penyakit ini dengan mempelajari genetika, melakukan penelitian perilaku, dan menggunakan pencitraan canggih untuk melihat struktur dan fungsi otak. Pendekatan ini menjanjikan terapi baru dan lebih efektif.

Kompleksitas skizofrenia dapat membantu menjelaskan mengapa terdapat kesalahpahaman tentang penyakit ini. Skizofrenia tidak berarti kepribadian ganda atau kepribadian ganda. Kebanyakan orang dengan skizofrenia tidak lebih berbahaya atau kejam dibandingkan orang-orang pada populasi umum. Meskipun terbatasnya sumber daya kesehatan mental di masyarakat dapat menyebabkan tuna wisma dan seringnya dirawat di rumah sakit, terdapat kesalahpahaman bahwa penderita skizofrenia akhirnya menjadi tunawisma atau tinggal di rumah sakit.

Baca Juga: Diiming - iming Kupon dan Sembako, Warga KBB Dimintai Foto Copy KTP Syarat Ikuti Grak Jalan Bareng Ganjar

Kebanyakan penderita skizofrenia tinggal bersama keluarga, di rumah kelompok, atau sendirian. Penelitian telah menunjukkan bahwa skizofrenia mempengaruhi laki-laki dan perempuan secara setara, namun serangannya mungkin lebih awal pada laki-laki. Tarif serupa di seluruh dunia. Penderita skizofrenia lebih mungkin meninggal pada usia muda dibandingkan populasi umum, hal ini sebagian besar disebabkan oleh tingginya angka penyakit yang terjadi bersamaan, seperti penyakit jantung dan diabetes.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: psychiatry.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x