Berkomunikasi dengan Pelanggan, Sopan Gunakan Stiker?

- 21 Desember 2023, 21:16 WIB
Stiker pada Whatsapp./Rahadian
Stiker pada Whatsapp./Rahadian /

 

GALAMEDIANEWS – Saat berkomunikasi dengan teman menggunakan aplikasi messenger seperti whatsapp, kita terkadang mengirimkan aneka stiker sehingga suasana obrolan menjadi lebih seru dan lebih mengalir.

Kita pun bisa mengunduh aneka stiker unik dari internet.

Nah, sedangkan bila kita sedang berkomunikasi dengan pelanggan atau klien, sebenarnya apakah sopan menggunakan stiker? Ataukah, memang sebaiknya dihindari?

Baca Juga: Resep Seduhan Kunyit Asam ala Martin Praja Jadi Ide Jualan Minuman Segar dan Sehat

Reno Irwansah, seorang praktisi marketing, menyebut menggunakan stiker boleh-boleh saja di dalam ruang lingkup bisnis. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

“Ini secara mendasar beda kondisinya. Berkomunikasi dengan pelanggan atau klien itu beda dengan berkomunikasi dengan teman akrab. Ini lingkupnya profesional dan lebih formal,” ujarnya.

Reno menyebut agar menggunakan stiker seperlunya saja saat berkomunikasi dengan pelanggan atau klien. Misalnya, untuk menyapa pelanggan atau klien yang sudah dikenal. Atau, untuk mengakhiri chat.

Baca Juga: Untuk Bahas Hal Penting, Lakukan Komunikasi Tatap Muka Agar Hindari Miskomunikasi

Sedangkan bila berkomunikasi dengan teman, kita memang bebas mengirimkannya kapan pun.

Reno menyarankan agar sebaiknya membuat desain stiker khas yang unik namun tetap formal.

“Saya menyarankan agar mendesain stiker khas yang unik. Jangan ambil dari sumber-sumber stiker yang gratisan, kesannya ini jadi nggak profesional. Misalnya, stiker terima kasih yang desainnya unik. Ini bisa membentuk kesan yang positif di benak pelanggan. Stiker ini hanya dipakainya untuk tutup chat. Kalau nggak bisa bikin, bisa pake jasa desainer grafis,” tuturnya.

Baca Juga: Resep Stik Kentang Parmesan ala Rudy Choirudin Jadi Ide Jualan Makanan Enak dan Renyah

Stiker yang dibuat harus sesuai dengan karakter perusahaan. Ini pun bisa membangun kesan yang positif. “Misalnya, perusahaan roti. Stikernya bisa berupa orang koki yang masak buat roti. Kalau jasa konstruksi, bisa stikernya yaitu orang yang helm proyek. Perusahaan catering bisa juga pake koki," katanya.

“Stiker juga harus nyambung visualnya dengan karakter perusahaan. Perusahaan yang bergerak di dalam bidang lingkungan hidup, maka ya stikernya gunakan warna dominan hijau. Perusahaan yang bergeraknya dalam bidang produk dari bahan alami, bisa juga pakai warna hijau. Jadinya selaras," tuturnya

Ia pun menyarankan agar rutin mengganti stiker. “Stiker perlu diganti rutin. Misalnya, selama lima, enam bulan sekali. Jadi, mereka pelanggan atau klien nggak bosan. Ini bisa juga untuk jaga hubungan baik dengan mereka. Gantinya dengan desain lainnya yang kreatif tapi ya harus tetap formal," katanya.

Baca Juga: Pinocchio: Drakor Korea yang Mengangkat Pekerjaan Jurnalis

Kesimpulannya, bila digunakan secara tepat, stiker bisa memperkuat komunikasi sehingga menjalin hubungan yang kuat dengan pelanggan atau klien. Hubungan ini sangat penting di dalam dunia bisnis.

Sebaliknya, bila tak digunakan secara tepat, bisa memunculkan kesan negatif sehingga tak terbangun relasi yang kuat antara perusahaan dengan mereka.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah