Network
GALAMEDIANEWS - Berbicara mengenai mainan berjenis blok anak, orang umumnya tertuju kepada Lego. Selain mainan asal Denmark yang sudah dikenal luas ini, sebenarnya ada juga produk lainnya yang sejenis. Salah satunya yaitu Lasy yang diperkenalkan pada tahun 1984.
Lalu, seperti apa sih mainan Lasy itu? Pada mainan buatan Jerman ini terdapat beberapa bentuk blok dasar. Yaitu, blok huruf A dan huruf H berukuran besar dan kecil, blok kubus, roda besar dan roda kecil, dan pipa berbentuk kotak dan lingkaran. Blok-blok ini bisa kita rakit hingga membentuk objek tertentu.
Meskipun ditujukan untuk anak yang sedang berada dalam masa perkembangan, mainan ini sebenarnya cocok juga dimainkan oleh orang dewasa.
Yon seorang pria dewasa senang bermain mainan tersebut. Menurutnya, agar hasil akhir menyerupai objek asli, membutuhkan daya analisis yang kuat. "Misalnya mau bikin mobil Jeep. Ini harus bisa nyusun blok, hasil akhirnya harus menyerupai mobil aslinya. Atau bikin menara. Tiang-tiangnya harus kuat. Jadi ya analisis itu penting. Menantangnya ada di situ."
Baca Juga: Parents, 4 Mainan Ini Bisa Bantu Stimulasi Anak di bawah 1 Tahun lho
Yon menyebutkan perbedaan yang membedakan orang dewasa dan anak-anak saat bermain mainan tersebut. "Anak-anak kurang bisa membuat objek hasil akhir yang rapih dan mirip aslinya. Biasanya hasil akhir berantakan. Masih dalam masa perkembangan namanya juga. Jadi ini bedanya anak-anak dengan orang dewasa, di hasil akhirnya."
Sebagai acuan objek hasil akhir yang rapi dan sedap dipandang mata, dapat memperhatikannya di buku manualnya. Ada beragam objek menarik di buku tersebut. Misalnya, robot, rumah, kendaraan bermotor, pesawat luar angkasa, dan hewan. "Benchmarknya hasil akhir dilihat di buku manualnya."
Mainan Lasy Tak Populer
Mainan Lasy memang tak populer di kalangan anak-anak maupun orang tua. Sebabnya, harganya termasuk mahal untuk mainan anak-anak. Lasy tipe L800, yang berisi beragam blok berukuran besar dan kecil, dibanderol sekitar 4 hingga 5 juta rupiah.
