Hal senada dikatakan juga oleh Dhani. Menurut pria yang juga bekerja di perusahaan swasta ini, rapat berdiri membuat peserta rapat membedakan hal yang sebenarnya perlu dibahas dan tidak perlu dibahas.
“Kalau duduk jadi keenakan, jadi nyaman. Nggak terasa jadi lama. Kalau berdiri, kita jadi bisa tahu mana yang seharusnya dibahas dan nggak dibahas. Nggak semuanya dibicarakan,” tutur pria yang berusia 34 tahun ini. Dhani pun mengakui rapat berdiri membuat lebih fokus. “Bawaannya jadi lebih fokus ke rapatnya,” ujarnya
Namun, untuk memulainya memang tak mudah. “Susah mulainya. Harus dibiasakan dulu. Kalau nggak biasa, cepat capek. Enak kalau udah biasa,” tuturnya.
Dhani pun membawa rapat berdiri ke organisasi di lingkungan tempat ia tinggal. “Saya juga rapat berdiri kalau anak-anak lagi rapat seperti rapat panitia tujuh belasan tahun kemarin. Aneh awalnya. Tapi, kalau sering jadi biasanya. Manfaatnya juga ada. Ini kita menangkapnya (pembicaraan) jadi fokus,” jelasnya.
Hal senada bahwa awal rapat berdiri itu aneh dirasakan juga oleh Riani. Menurutnya, rapat berdiri awalnya aneh, terasa bukan seperti rapat dan melelahkan.