Rumah Gaya Minimalis: Kosong adalah Isi, Isi adalah Kosong

- 7 Februari 2024, 12:59 WIB
Rumah tradisional Jepang menganut gaya minimalis seutuhnya./pexels @ Cheng CJ
Rumah tradisional Jepang menganut gaya minimalis seutuhnya./pexels @ Cheng CJ /

Baca Juga: Pertimbangan Memilih Sofa: Untuk Santai atau Serius?

Ahmad pun menegaskan bahwa menghindari serakah dan selalu bersyukur menjadi manfaat nyata yang bisa dirasakan orang yang tinggal di rumah gaya minimalis. “Nggak serakah, jadi bersyukur. Ini manfaat psikisnya buat kita. Ini adalah dampak positif dari kosong, kosong adalah isi,” katanya.

Meskipun gaya minimalis sudah dikenal luas, tak sedikit orang yang tak memahaminya dengan baik.

“Banyak orang yang nggak paham sebenarnya gaya minimalis itu seperti apa. Mengaku tinggal di rumah gaya minimalis, tapi beli sofa. Nonton televisi yang besar. Pakai AC. Ini minimalisnya ada dimana coba,” tuturnya.

Ahmad pun menyebut agar kita memahami perbedaan rumah yang menganut gaya minimalis dengan rumah yang seutuhnya menganut gaya minimalis.

“Contoh yang betul-betul itu, rumah tradisional Jepang. Kalau yang mengadopsi, berkurang nilai-nilai minimalisnya,” jelasnya.

Baca Juga: 20 Ide Hook Kreatif untuk Video TikTok, Bikin Konten Jualan Kamu Banyak Dilihat Orang, Praktekan Sekarang!

Gaya minimalisme sebenarnya berasal dari Agama Budha. Gaya ini mempengaruhi perkembangan budaya Jepang pada zaman dahulu.

“Ini titik tolaknya dari ajaran Zen yang ada di Agama Budha. Diadopsi jadi rumah tradisional Jepang. Di arsitek, diterjemahkan jadi slogan less is more. Ini juga diadopsi.” jelasnya.

Nah, bila Anda tinggal di rumah gaya minimalisme, namun belum merasakan manfaatnya, tak ada salahnya menerapkan gaya minimalisme yang seutuhnya. Bisa juga dicoba bagi yang ini merasakan suasana yang lebih simpel. Bila tertarik, selamat mencoba.***

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x