Melampaui Batas: Sensasi dan Tantangan Menjelajahi Kecepatan Cahaya

- 14 Februari 2024, 17:42 WIB
 ilustrasi melaju secepat cahaya.
ilustrasi melaju secepat cahaya. /YouTube Kok Bisa? /

GALAMEDIANEWS – Kecepatan cahaya merupakan batas tercepat alam semesta, selalu membangkitkan rasa ingin tahu manusia. Bagaimana rasanya meluncur menembus ruang dan waktu dengan kecepatan yang tak terbayangkan? Bayangkan sebuah roket yang mampu menembus batas 1% kecepatan cahaya. Dalam sekejap mata, kita bisa mencapai Negeri Tirai Bambu. Di dalam roket, tak ada yang terasa berbeda.

Namun, bahaya mengintai di setiap sudut.

Dilansir dari YouTube kok Bisa?, Tabrakan dengan benda sekecil apel pada kecepatan tinggi dapat merobohkan roket. Semakin cepat roket melaju, semakin aneh pula dunia di sekitarnya. Benda-benda di belakang roket akan memancarkan cahaya merah, sedangkan benda di depan akan bersinar biru. Efek ini terjadi karena gelombang cahaya tertekan dan meregang akibat kecepatan tinggi.

Objek di depan juga akan terlihat menyusut. Cahaya dari objek tersebut hanya datang dari satu arah, seperti air hujan yang terasa miring saat berlari di tengah hujan. Pada kecepatan yang mendekati cahaya, dunia menjadi lebih aneh. Pemandangan di luar roket berubah setiap kali berkedip. Rasa mual mungkin muncul, dan memejamkan mata mungkin menjadi solusi.

Jarak antar benda di depan roket semakin dekat. Ruang seakan-akan menyempit. Waktu pun melambat dibandingkan dengan orang-orang di Bumi. Semakin mendekati kecepatan cahaya, bentuk objek di depan akan kabur. Pada akhirnya, yang terlihat hanya seberkas cahaya di tengah kegelapan.

Bagi pengamat di luar roket, roket akan terlihat pipih dan waktu di dalamnya melambat. Namun, di dalam roket, tak ada yang terasa berbeda. Hukum fisika saat ini menyatakan bahwa mencapai kecepatan cahaya membutuhkan energi tak terhingga. Kita hanya bisa mendekati, tapi tak pernah menyentuhnya.

Para ilmuwan masih meneliti kemungkinan partikel yang disebut takion, yang diprediksi mampu melampaui kecepatan cahaya. Takion memiliki sifat unik yaitu energinya berkurang saat ia bergerak semakin cepat. Jika takion benar-benar ada, komunikasi dengan masa lalu mungkin menjadi kenyataan.

Dapat disimpulkan bahwa menjelajahi kecepatan cahaya membuka gerbang ke dunia baru yang penuh keajaiban dan misteri. Tantangan dan dilema pun hadir, menantang batas pengetahuan dan imajinasi manusia. (Nabil Shiddiq Tabaki)***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah