Rahasia Ampuh Memilih Diksi, Content Writer Wajib Paham

- 27 Februari 2024, 13:26 WIB
Memilih diksi, kemampuan yang mutlak harus dimiliki penulis/pixabay @ Tumisu
Memilih diksi, kemampuan yang mutlak harus dimiliki penulis/pixabay @ Tumisu /



GALAMEDIANEWS ­– Menulis pada dasarnya adalah menyampaikan pesan kepada orang lain menggunakan media diksi atau kata. Karenanya, seorang penulis harus paham bagaimana memilih diksi.

“Kalau diksinya di tulisannya nggak tepat, ini jadi datar tulisannya. Seperti nggak ada energinya,” tutur Kang Don, seorang content creator yang juga aktif menulis.

Content creator berpengalaman ini membagikan trik ampuh memilih diksi dalam menulis. Trik tersebut yaitu memahami penggunaan kata hipernim dan hiponim. Kang Don mulai menjalani profesi content creator sejak tahun 2014.

Baca Juga: Biar Anak dan Suami Gak Jajan Takjil Puasa di Luar, Coba Resep Roti Gulung Boleces Ala Rudy Choirudin Aja!

“Kuncinya ada di kata hipernim dan hiponim. Ini kita pernah belajar di sekolah dulu. Kata-kata hiponim itu percabangannya dari kata hiponim. Seperti kata melihat, hiponimnya memandang, mengawasi, memperhatikan, mengamati. Ini bukan teori saja, sebetulnya bisa dipakai buat menulis,” tuturnya.

Kang Don memaparkan cara menggunakan kata hiponim dalam menulis. “Contoh cara pakainya, kalimat bisnis ini sudah memiliki surat izin. Ini kata memiliki sebetulnya nggak pas. Pakai kalimat mengantongi saja. Bisnis ini sudah mengantongi surat izin. Ini lebih enak kan? Ini nggak datar, ada energinya. Mengantongi itu cabang dari kata memiliki,” jelasnya.

Kang Don pun memberikan contoh lainnya. “Ada kata mengangkut dan membawa. Kalimatnya, truk ini membawa atau mengangkut pohon dari hutan. Pakai yang mana? Pakai mengangkut, jadinya truk ini mengangkut pohon dari hutan. Lebih enak kan?” tambahnya.

Baca Juga: Pileg 2024, Ini 5 Besar Caleg DPRD Kab. Sukabumi dengan Suara Tertinggi di 6 Dapil, Golkar Teratas

Kang Don menyebut bahwa penulis pemula biasanya kurang cermat memilih diksi. “Pemulis pemula itu memang biasanya nggak cermat memilih diksinya. Diksinya datar-datar, jadi tulisannya hambar nggak enak dibaca,” katanya.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah