Misalnya, makanan yang disantap sangat pedas. Kita bisa melontarkan diksi “ini makanan pedasnya seperti kebakaran”, “butuh air satu galon”, atau “harus panggil pemadam kebakaran sekarang. Penting juga menampilkan bahasa tubuh untuk memperkuat message tersebut. Misalnya, ekspresi wajah yang merasakan rasa pedas.
Contoh lainnya, kita membuat konten tentang tempat yang unik. Buatlah narasi agar audiens menjadi hanyut ke dalam narasi yang kita bacakan. Tampilkan juga bahasa tubuh yang mendukung.
3. Teknik Demonstrasi
Pernahkah kita melihat konten video membuat masakan? Konten ini menjadi penerapan teknik demonstrasi menyampaikan informasi yang paling banyak ditemukan. Selain bisa digunakan untuk memasak makanan, teknik ini bisa juga untuk jenis konten lainnya.
Misalnya, kita membuat konten tentang cara memperbaiki peralatan elektronik. Peragakan bagaimana proses memperbaikinya dari awal sampai akhir.
Agar memudahkan audiens mencernanya, bagi ke dalam beberapa langkah. Tampilkan nomor langkah yang sedang dilakukan. Fokuskan pandangan audiens kepada peralatan elektronik yang kita perbaiki. Misalnya, dengan mem-blur area selain peralatan elektronik tersebut.
4. Teknik Eksplanasi
Teknik ini digunakan bila ada hal yang tak mungkin untuk didemonstrasikan. Misalnya, konten bagaimana virus bisa menginfeksi tubuh kita. Agar audiens memudahkan mencernanya, sebaiknya gunakan gambar visual. Misalnya, dengan gambar ilustrasi virus, gambar panah dan gambar tubuh manusia.
Baca Juga: Rekomendasi Film: Family Switch (2023) Kisah Tentang Pentingnya Komunikasi Antara Orang Tua dan Anak
Demikian, 4 teknik menyampaikan informasi yang harus dipahami YouTuber pemula. Dengan memilih teknik yang tepat, maka membuat konten YouTube menjadi lebih komunikatif sehingga mendatangkan banyak penonton. Tak ada salahnya juga berlatih terlebih dahulu. Selamat membuat konten.***