4 Fakta Corak Polkadot, Salah Satunya Awalnya Gambarkan Penyakit Cacar

- 6 Maret 2024, 15:25 WIB
Corak Polkadot termasuk corak yang di kenal luas.
Corak Polkadot termasuk corak yang di kenal luas. /pixabay @ psycho-yaso/

GALAMEDIANEWS - Corak polkadot tersusun dari bintik-bintik besar berukuran merata dan berjarak sama. Bintik-bintik menyebar secara vertikal dan horizontal sehingga terlihat menarik dan dinamis.

Corak Polkadot sudah tak asing lagi bagi kebanyakan orang karena digunakan di banyak hal, misalnya pada pakaian, atribut fashion, atau perhiasan. Nah, apakah Anda tak mengetahuinya? Dibalik populernya corak ini, ada beberapa fakta menarik yang tak diketahui banyak orang. Antara lain,

1. Awalnya Sebagai Simbol Penyakit Cacar

Corak polkadot berasal dari abad pertengahan di Eropa. Namun, bukan digunakan sebagai corak, melainkan sebagai simbol penyakit cacar. Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena corak polkadot mirip seperti bintik-bintik pada penyakit cacar. 

Saat itu, cacar menjadi penyakit yang sangat mematikan. Ilmu kedokteran pun belum semaju saat ini. Karenanya, lekat dengan sihir atau takhayul. Saat itu pun, belum ada istilah polkadot. 

2. Istilah Polkadot Muncul Tahun 1840

Istilah polkadot muncul sekitar tahun 1840-an. Awalnya dari tarian Polka yang juga populer pada waktu itu. Tarian ini berasal dari Ceko. Pada waktu itu pun, corak polkadot populer namun belum dinamai polkadot.

Karena keduanya populer saat itu, banyak orang yang menyebut corak bintik-bintik tersebut sebagai corak polkadot. Bahkan, atribut-atribut fashion yang populer pun disebut polka. Dengan kata lain, istilah Polka begitu dikenal luas. Namun, hanya corak polkadot yang berlanjut hingga dikenal saat ini.

3. Tak Digunakan Pada Kain Sebelum Revolusi Industri

Sebelum Revolusi Industri, jarang ada kain yang menggunakan corak Polkadot. Sebabnya, sulitnya membuat cetakan warna kontras dengan tangan. 

Pada pertengahan tahun 1800, seiring dengan Revolusi Industri, produsen mulai menggunakan mesin untuk menciptakan warna-warna yang detail. Karenanya, corak ini terlihat menarik. 

4. Puncak Kepopuleran Pada Dekade 40-an Hingga 50-an.

Pada dekade 40-an hingga 50-an, menjadi puncak kepopuleran corak Polkadot. Saking populernya, ada lagu berjudul Polka Dots and Moonbeams yang dirilis Frank Sinatra. Saat itu pun, corak ini banyak ditemui dalam pakaian wanita sehari-hari

Setelah masa popularitas tersebut lewat, tak lantas corak Polkadot lenyap begitu saja. Ada juga beberapa artis yang menggunakannya dalam gaya fashion mereka. 

Antara lain, Marilyn Monroe dan Lucille Ball memakainya di tahun 50an, Twiggy dan Goldie Hawn di tahun 60an, Pangeran dan Putri Diana, dan Julia Roberts pada tahun 80an dan 90an. 

Demikian, fakta-fakta menarik di balik corak Polkadot yang sudah tak asing lagi. Apakah Anda termasuk orang yang menyukai corak Polkadot? Nah, ingin menggunakan corak tersebut? Bila ya, selamat mengenakannya.***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: clothandstitch.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah