Resep Praktis Ketupat Express untuk Lebaran Ala Rudy Choiruddin, Tanpa Bahan Pengawet

- 8 April 2024, 21:00 WIB
Caption foto: Resep ketupat Express tanpa bahan pengawet .
Caption foto: Resep ketupat Express tanpa bahan pengawet . /freepik/freepik /

GALAMEDIANEWS – Ketupat selalu dicari saat lebaran tiba sebab makanan satu ini memang paling enak disantap disertai dengan ayam opor. Sebagai pesaingnya lontong, ketupat menjadi ciri khas untuk umat Muslim yang menyantapnya.

Manfaat menyantap ketupat yakni dapat memberikan energi pada tubuh, mengandung nutrisi yang berguna untuk tulang, saraf, otot, bisa untuk pereda penyakit celiac yang mana mengandung gluten alami, meningkatkan kesehatan usus, menurunkan berat badan.

Ketupat selalu menjadi tradisi setiap tahunnya untuk umat Muslim selalu menyantapnya ketika lebaran. Ketupat merupakan makanan berbahan dasar beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa mua atau menggunakan daun palma.

Baca Juga: Resep Ketupat Sayur Bakso untuk Lebaran Ala Devina Hermawan, Cocok Buat Cerdaskan Otak dan Diet

Hidangan ini berasal dari Indonesia tapi akhirnya menyebar ke berbagai negara sekaligus seperti Brunei, Malaysia, Singapura, dan Thailand Selatan.

Kupat berasal dari bahasa Jawa yang artinya ngaku lepat dan mengakui kesalahan atau laku papat (4 perilaku) yang mana melambangkan 4 sisi dari kupat yakni lebaran (pintu maaf), luberan (berlimpah), leburan (saling memaafkan), dan laburan (dari kata Labur; putih, yang berarti 'bersih dari dosa-dosa).

Kupat menjadi simbol perayaan hari raya Islam pada masa pemerintah Kesultanan Demak yang dipimpin oleh Raden Fatah pada awal abad ke 15. Bentuknya persegi empat yang mana bermakna ‘kiblat papat lima pancer’, keseimbangan alam yakni 4 arah mata angin yang bertumpu pada satu pusat.

Kupat muncul pertama kali di Jawa dan diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga kepada warga Jawa yang merupakan perpaduan makanan tradisional Tepo yang dibalut dengan anyaman yang ditemukan di Wengker sekitar Gunung Lawu.

Sunan Kalijaga lantas menjadikan kupat sebagai budaya dari filosofi Jawa. Kupat disajikan pada saat lebaran. Makanan ini juga telah menyebar ke seantero nusantara sebagai hidangan utama saat lebaran karena pengaruh juga dari Walisongo dan muridnya, seperti Malaysia yang dibawa prajurit Kesultanan Demak yang menetap di Semananjung Melayu.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: YouTube Galeri Rasa Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x