Meninggikan Derajat di Dunia dan Akhirat dengan Istighfar

- 3 Oktober 2020, 09:39 WIB
Ilustrasi zikir
Ilustrasi zikir /

GALAMEDIA - Orang yang selalu beristighfar, niscaya Allah akan meninggikan derajatnya di dunia dan akhirat. Tinggi derajatnya di dunia, karena orang yang selalu beristihgfar akan selalu hati-hati dalam berbuat. Sehingga segala perilaku dan tindak-tanduknya akan selalu terjaga. Ia akan selalu memikirkan dan mempertimbangkan setiap gerak langkahnya.

Seandainya ia terjatuh kedalam suatu kesalahan ataupun dosa, maka segera ingat ia Allah SWT. Dan memohon ampun kepadaNya. Orang seperti ini akan disenangi dan di hormati oleh masyarakat, sehingga secara otomatis derajatnya akan menjadi tinggi di mata mereka. Di jelaskan oleh Mahmud Asy-Syafrawi dalam bukunya yang berjudul “Nikmatnya Istighfar”. Berikut pejelasannya

Sesungguhnya derajat kemuliaan manusia itu tidak diukur oleh derajat dan pangkat dunia, tapi ditentukan oleh sejauh mana ia mampu menjaga akhlak dan perilakunya. Jika akhlaknya baik, maka otomatis akan membuahkan pujian, penghormatan, dan pemuliaan. Dan sebaliknya, jika akhlaknya tercela, setinggi apapun kedudukannya, pasti ia akan terhina di hadapan manusia.

Baca Juga: Resep Capcay Goreng Spesial yang Bikin Ketagian, Cocok Untuk Santap Makan Siang dan Malam

Ibnu Abbas ra. Berkata “Sesungguhnya kebaikan menyebabkan sinar di wajah, cahaya dalam hati, kelapangan dalam rezeki dan cinta dalam hati makhluk. Sementara maksiat menyebabkan noda hitam di wajah, kegelapan dalam hati, kesempitan dalam rezeki, dan amarah dalam hati makhluk.”

Ini di mata manusia, sedangkan di mata Allah SWT, orang yang rajin beristighfar akan menjadi hamba yang di tinggikan derajatnya di sisi Allah. Taubat dan istighfar dari segala kesalahan tidaklah membuat seorang terhina di hadapan TuhanNya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri.

Diantara orang Mukmin ada yang beristighfar dan bertaubat dari dosa-dosa besar, jika ia telah melakukan dosa besar itu. Diantara mereka ada yang bertaubat dari dosa-dosa kecil, dan sedikit sekali orang yang selamat dari dosa-dosa macam ini. Dan dari mereka ada yang bertaubat karena mereka berdiam diri pada maqam yang rendah dan tidak berusaha untuk mencapai maqam yang lebih tinggi lagi.

Baca Juga: Saat Pasangan Meminta Camilan, Instagram Pacar Neymar Diburu Nitizen

Berkata Ibnu Taimiyyah. “Beristighfar berarti memindahkan seorang hamba dari perbuatan yang jelek kepada perbuatan terpuji, memindahkannya dari suatu amalan yangbelum sempurna menjadi sebuah amalan yang sempurna, dan meninggikan seorang hamba dari posisi yang rendah menuju posisi yang lebih tinggi darinya bahkan lengkap.”

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x