Salah Duga, Ledakan Asteroid Tak Sebabkan Kepunahan Dinosaurus, Tapi Ini Pemicunya, Apa Itu?

- 14 April 2024, 14:15 WIB
Ilustrasi hewan purba T-Rex.Dinosaurus tak punah karena ledakan asteroid.
Ilustrasi hewan purba T-Rex.Dinosaurus tak punah karena ledakan asteroid. /Pixabay/Willgard/
 
GALAMEDIANEWS – Ledakan asteroid tak sebabkan kepunahan pada dinosaurus. Menurut penelitian terbaru dalam Journal of Nature mengungkap bahwa kepunahan itu disebabkan hal lain.

Dikutip dari Science Focus pada Minggu, 14 April 2024. Asteroid Chicxulub berukuran 10 km yang menghantam bumi pada 66 juta tahun lalu itu tidak sebabkan ledakan dahsyat seperti perkiraan selama ini.

Penyebab kepunahan dinosaurus itu disebabkan oleh adanya debu yang terlempar dan terbawa angin ke seluruh permukaan bumi, dimana debu silikat halus memicu periode pendinginan global yang dramatis.

Ahli paleontologi, Prof Stephen Brusatte berucap kalau debu dan jelaga yang baik ke atmosfer ini pemicu bumi menjadi dingin dan menghalangi sinar matahari. Sehingga, dinosaurus menjadi punah.
 
Baca Juga: Lebih Besar dari Dinosaurus, Binatang Ad Dabbah Akan Muncul pada Akhir Zaman dan Bicara Pada Manusia

"Ledakan itu sebenarnya bukan juga penyebab kematian dinosaurus. Tapi debu dan jelaga yang naik ke atmosfer lah yang bisa membuat Bumi menjadi sangat dingin karena menghalangi sinar Matahari selama beberapa tahun," ucap Stephen.

"Dan jika tanaman ini tidak dapat melakukan fotosintesis, ekosistem akan runtuh seperti rumah kartu. Mungkin saja partikel debu terkecil inilah yang juga memiliki efek mematikan terbesar terhadap kehidupan di masa lalu,"kata Stephen lagi melanjutkan.

Belerang yang dilepaskan dari tumbukan Chicxclub dan jelaga dihasilkan dari kebakaran hutan setelah tumbukan yang mana merupakan penyebab utama pendinginan bumi.

Berbagai simulasi iklim yang digunakan oleh tim Ilmuwan dari Royan Observatory Belgia telah menunjukkan kalau debu halus sangat berperan penting ketika memeriksa material batuan dari situs fosil yang terpelihara dengan baik di North Dakota, AS.
 
Baca Juga: Misteri Dinosaurus di Hutan Congo Afrika

Para Ilmuwan telah menemukan distribusi puing silikat halus yang jauh lebih tinggi dengan kurang dari 8 mikrometer (0,000008m) melintasi dari yang diharapkan.

Para peneliti memperkirakan debu berada di atmosfer bumi selama 15 tahun setelah tumbukan asteroid, sehingga sangat berkontribusi terhadap penurunan suhu permukaan sebesar 15°C.

Debu bersama jelaga dan belerang akan menghalangi tanaman untuk melakukan fotosintesis selama kurun waktu 2 tahun serta memicu reaksi berantai kepunahan hewan dan diisi dengan ragam fauna lebih kecil.

Dinosaurus diperkirakan hidup di bumi selama kurang lebih 165 juta tahun. Asteroid Chicxulub dapat membunuh sekitar 75% bentuk kehidupan di planet termasuk hampir semua dinosaurus yang tidak bisa terbang dan mamalia besar.***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Science Focus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x