Makin Memanas, Kapal China Nekat Terobos Perairan Jepang Pasca Luncurkan UU Penjaga Pantai

7 Februari 2021, 14:09 WIB
Sebuah kapal Penjaga Pantai China berlayar di Laut China Timur dekat Kepulauan Senkaku yang disengketakan. /Reuters/



GALAMEDIA – Hingga saat ini konflik sengketa territorial laut yang diklaim China masih bersitegang dengan beberapa negara sekitarnya, termasuk perairan dekat Kepulauan Senkaku Jepang.

Dilansir galamedianews dari South China Morning Post, kapal penjaga pantai China (China coast guard) telah memasuki teritorial perairan Kepulauan Senkaku Jepang pada Sabtu, 6 Februari 2021.

Masuknya kapal penjaga pantai China ini sebagai tindakan nekat, sejak pemerintah China mensahkan undang-undang tentang penjagaan pantai yang baru. Termasuk wilayah perairan Senkaku diklaim masuk ke dalam perairan China.

Baca Juga: Setelah Tenaga Kesehatan, Ini Dia Sasaran Selanjutnya Vaksinasi Covid-19

Dalam undang-undang tersebut, setiap kapal penjaga pantai China berhak melakukan tindakan penggunaan senjata untuk menindak kapal asing, termasuk nelayan Jepang yang masuk perairan tersebut.

Tindakan tersebut dilakukan karena perairan Kepulauan Senkaku dianggap masuk ke dalam wilayah tertorial China.

Pihak China mulai memberlakukan undang-undang ini pada Senin, 1 Februari 2021. Kemudian pada Rabu, 3 Februari 2021, Jepang dan China mengadakan pertemuan secara virtual yang membahas masalah kemaritiman.

Baca Juga: Cantiknya Bridesmaid Saat Mendampingi Margin dan Ali Syakieb

Tokyo menyampaikan protesnya dengan menyatakan keprihatinan yang kuat terhadap undang-undang yang telah disahkan oleh pemerintah China tersebut.

Tetapi pada Kamis, 4 Februari 2021, pihak China tetap bersikeras bahwa undang-undang tersebut sudah sesuai dengan hukum dan kebijakan internasional.

Penjaga pantai Jepang telah melaporkan bahwa pada pukul 04.45 pagi waktu setempat, kapal penjaga pantai China telah memasuki perairan Kepulauan Senkaku Jepang, tepatnya dekat sebuah pulau yang memang tidak berpenghuni.

Baca Juga: Penampilan Britney Kimberly Berhasil Pukau Para Juri The Voice Kids Indonesia Season 4, Banjir Ajakan Duet

Atas kejadian ini, pemerintah Jepang akhirnya membentuk komite khusus di kantor perdana menteri untuk segera melakukan analisis soal situasi yang terjadi di perairan Senkaku.

Tim komite ini baru pertama kalinya dibentuk setelah empat tahun China melakukan konfrontasi terhadap perairan Jepang.

Markas Penjaga Pantai Regional ke-11 Jepang yang berbasis di Naha, prefektur Okinawa, melaporkan bahwa kedatangan kapal penjaga pantai China tersebut sebagai tindakan untuk menghalau dua kapal nelayan Jepang yang sedang berlayar di dekat pulau yang diklaim China, yakni Diaoyudi China.

Baca Juga: Kuasa Hukum Razman: Kalau Merasa itu Fitnah, Bohong, Buat Laporan Polisi Saja, Biar Jelas

Beberapa kapal penjaga pantai China nekat mengarahkan senjata ke arah kapal nelayan Jepang saat melakukan penghadangan. Padahal kapal nelayan tersebut dijaga pula oleh kapal penjaga pantai Jepang.

Selain itu, terdapat dua kapal penjaga pantai China yang dilengkapi dengan senjata Meriam turut berlayar di zona perbatasan dekat perairan Senkaku.

Kejadian ini merupakan hari ke-8 di mana beberapa kapal penjaga pantai China terus mondar-mandir masuk ke dalam territorial perairan Kepulauan Senkaku.

Baca Juga: Konsumsi Makanan Pedas saat Menyusui Bisa Sebabkan Anak Diare, Fakta atau Mitos?  

Sebelumnya, pada Januari, Presiden Amerika Joe Biden telah menghubungi Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga lewat saluran telepon. Biden menegaskan bahwa Amerika memiliki komitmen teguh untuk turut melindungi Senkaku di bawah perjanjian keamanan jangka panjang.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler