Tsunami Akibat Gempa di Jepang Menghantam Prefektur Miyagi

20 Maret 2021, 18:05 WIB
Ilustrasi tsunami. /Pexels.com/George Desipris/

GALAMEDIA - Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan tsunami setinggi satu meter pasca-gempa dengan Magnitudo 7,2 yang mengguncang pantai timur laut Jepang.

Tsunami tersebut menghantam pantai Prefektur Miyagi pada pukul 18:26 (0926 GMT) dan memiliki gempa tersebut kekuatan 7,2 pada kedalaman 60 km (37 mil), ujar NHK seperti dikutip Galamedia dari Daily Express.

Baca Juga: Partai Demokrat Dorong Ruhut Sitompul Jabat Direksi PT PLN, Andi Arief: Bagian Megangin Setrum

Tohoku Electric Power telah menghentikan kegiatan pembangkit nuklir di Onagawa dan sedang memeriksa jika terjadi kesalahan dalam pembangkit Nuklir Onagawa.

Selain itu, Tokyo Electric Power mengatakan sedang memeriksa kondisi pembangkit listrik Fukushima Dai-Ichi yang rusak akibat gempa besar Maret 2011 lalu, yang menyebabkan krisis nuklir dan evakuasi massal pada saat itu.

NHK kemudian menunjukkan rekaman dari dalam biro Sendai yang menunjukkan sebuah plakat yang digantung di langit-langit bergetar selama sekitar 30 detik setelah gempa.

Tetapi setelah gempa terjadi, pihak biro Sendai tidak melaporkan adanya barang jatuh dari rak atau kerusakan langsung yang disebabkan oleh Gempa.

Baca Juga: Persidangan Habib Rizieq Shihab Dinilai akAdil, Natalius Pigai: Pantaskah Hakim Disebut Yang Mulia

Gempa bisa dirasakan di Tokyo sekitar 400 km selatan pusat gempa. Oleh karena itu, NHK memperingatkan masyarakat agar tidak mendekati pantai.

Seorang yang merasakan gempa kemudian memposting di situs web Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) mengatakan bahwa ia melihat tiang listrik bergetar.

Kemudian orang lainnya mengatakan getaran telah dirasakan di Kamisu, lebih dari 185 mil dari pusat gempa. Lalu orang selanjutnya mengatakan bahwa gempa berlangsung cukup lama, selama kurang lebih satu menit.

Baca Juga: Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Ajak Masyarakat Sosialisasikan Vaksinasi Covid di Akun Medsos Masing-masing

Hingga saat ini, Badan Meteorologi Jepang (JMA) telah mengeluarkan peringatan tsunami. Untuk berjaga-jaga, masyarakat yang tinggal di sekitar pantai disarankan untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.

Gempa tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah peringatan sepuluh tahun gempa bumi dan tsunami Tohoku yang menghancurkan pada 11 Maret 2011, yang merenggut nyawa lebih dari 15.000 orang.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler